Dalam sebuah hubungan, ada tiga hal penting yang akan menentukan masa depan hubungan tersebut. Hal ini aku dapatkan dari seorang psikolog yang aku lupa namanya... hehe.. Ketiga hal tersebut adalah komunikasi, keterbukaan dan kejujuran. Trust me, tiga hal ini adalah elemen dasar sebuah hubungan. Karena alasan itulah, mungkin aku pengen kembali mengulas hal ini..
Lebih lanjut, sang pakar itu berpendapat.. bahwa dari tiga hal terpenting di atas, satu hal yang paling penting adalah komunikasi. Karena, tanpa adanya komunikasi, maka tidak akan terjadi keterbukaan apalagi kejujuran. Mo jujur gimana, wong medianya ga ada alias komunikasi.
Dulu pernah, aku pun menulis hal ini. Tepatnya untuk Suara PPMI, buletin resmi milik organisasi induk mahasiswa yang ada di Mesir. Aku tulis di sana, bahwa salah satu alasan kenapa PPMI kurang dihargai dan diperhatikan oleh warganya adalah karena PPMI kurang mengkomunikasikan dirinya, programnya, kegiatannya, dan bahkan mungkin curhatannya!
Dan bila hal ini tidak direspon dengan cepat dan tanggap, maka memburuknya sebuah hubungan adalah sebuah keniscayaan. Publik Masisir tidak akan mau lagi didekati, diajak, apalagi disuruh kerja. Kata lainnya adalah, "Leave me alone, and just stay inside your world!"
Pun bila hubungan ini di bawa ke ranah yang lebih kecil dan individual. Hubungan antar individu. Semakin intens komunikasi yang dibangun, maka semakin dekat dan kuatlah hubungan itu. Tentu kita masih ingat pepatah Jawa bilang, "Witing tresno jalaran saka kulina." Kulina alias sering berkomunikasi dalam arti luas tentunya. Baik itu komunikasi mata, suara, atau bahkan hati (emangnya jin... ) :D
Teori ini tidak saja berlaku bagi orang yang ingin membangun sebuah hubungan, tapi juga bagi orang yang ingin menjaga sebuah hubungan agar tetap awet, baik, dan hangat. Maka tak heran bila Rasulullah pun bilang, ".. falyashil rahimahu", hubungkanlah kasih sayangnya pada mereka.
Dan satu lagi, komunkasi yang dijalankan pun harus yang efisien. Artinya, tidak perlu banyak-banyak atau terlalu sering, ntar malah jadi bosan. Tapi yang terpenting adalah kualitas ketika berkomunikasi tersebut. Di sinilah usaha kita untuk mengenal lawan komunikasi kita, membuatnya merasa nyaman dengan kita dan mau kita ajak untuk membangun sebuah hubungan yang lebih baik.
Bila itu sudah terlaksana, maka yang terjadi adalah keinginan untuk saling mengerti, saling menghargai dan kemauan untuk kerja sama dan sama-sama kerja demi merajut mimpi-mimpi indah bersama.
Sabaliknya, bila proses komunikasi ini tersedat, atau berkualitas buruk, maka tak ada yang bisa menjamin, sampai kapan sebuah hubungan itu dapat dipertahankan. Maka, segeralah bangun sebuah komunikasi dengan dia, mereka dan siapa saja. Jangan tunggu sampai dia memohon, "Please say me a word!" hanya karena ia tak ingin, hubungan kalian menjadi lebih buruk.
-------------------------- Salam hangat dari neilhoja. "Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu."
Selasa, September 14, 2010
Please, Say Me a Word..
Categories : Corat-Coret
10.23
Mas Niam
No comments
0 comments:
Posting Komentar
Punya opini lain? Ceritakan di sini kawan.. :)