Bismillahirrahmanirrahiem...
Beberapa hari terakhir ini, aku agak dipusingkan oleh beberapa permasalahan terkait kata kunci yang aku sebutin di atas. Tentang pacaran, menikah, dunia maya, dan internet. Yang kalau dikembangkan akan menjadi, aktivitas dunia maya dalam bentuk pacaran, akan menikah dan taaruf.
Jujur dan harus kuakui bahwa aktivitas dunia mayaku, akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan. Betapa tidak, hampir separuh perjalanan hariku kuhabiskan di depan internet. Apalagi ketika masa-masa ujian kemarin, di saat kekosongan aktivitas dunia nyata dalam bentuk organisasi sama sekali dihentikan. Praktis, sama sekali tidak ada hajat, atau keperluan menyentuhkan kaki di dunia nyata, kecuali untuk belajar. Nah, ketika penat mendera, kemana aku harus mencari? Hm.. rupanya dunia maya yang jadi pelampiasanku...
Aku tidak ingin bilang, bahwa dunia maya tidak lebih baik, atau lebih tidak bermanfaat dibandingkan dunia nyata. Tidak, bukan seperti itu. Karena yang aku rasakan sendiri, betapa buanyak sekali manfaat yang bisa aku dapatkan dari dunia maya. Khususnya dalam bidang ilmu dan pengetahuan, termasuk sosial bahkan. Sebutlah contoh dalam bidang sosial, aku kenal dek puput, qq, lalu cebong, ada juga semut, neng aya, komunitas blogger, dan kaskus.
Dalam dunia ilmu, buahkan lebih banyak lagi... ada ribuan kitab turost yang bisa aku download. Informasi tentang berbagai hal yang bisa aku santap dengan beragam varitesnya. Mulai dari info blogging, software, gadget, design grafis, politik, sains, bahkan tentang hukum-hukum Islam kontemporer! Tak heran kalau bahkan kemudian muncul sekte atau aliran yang mengangkat Google sebagai tuhan.
Ups, mungkin ada yang tanya, judulnya kan cinta dalam islam, tapi kenapa yang ditulis justru pengalaman dunia maya? Heu heu.. nah, di situlah letak permasalahannya. Memang awalnya aku ingin nulis soal cinta dalam kacamata Islam. Akan tetapi, karena dorongan menulis ini berawal dari perjalanan cintaku dalam dunia maya, ya.. mau gak mau, harus aku ungkap dulu kisah singkat dan sejarah terbitnya tulisan ini. Sekaligus curhat! :D
Uawalnya, aku sangat bingung. Bagaimana enggak, dalam kondisi aku belum bisa bertemu dengannya, sebagai langkah awal menuju jenjang menikah, tapi kita udah tau tentang cinta kita. Akankah aku harus terjebak dalam lingkup pacaran 'Islami' yang baru kemarin saja aku lawan habis-habisan? Aku gak bisa membayangkan gimana reaksi Pak Shodiq - pionir pacaran Islami Indonesia, sebut saja begitu - yang kemarin-kemarin bahkan tak mau melanjutkan diskusi.
Mungkin pak Shodiq akan tertawa sinis, "Hahaha... rasain lu, lu ngotot bilang pacaran itu haram, eh taunya lu sendiri ngejalanin... hahahaha"
Hufh...
But, lantas gimana? Mo maju buat nikah, keluarga pasti kagak setuju, secara bapak sama ibu pengennya nerusin S 2 dulu. Kalau kagak nikah, padahal kita udah sama-sama tau kalo kita ada rasa masing-masing, meski belum sama-sama ngucapin. Nah, artinya kalu aku lanjutin hubungan ini, sama aja kan aku ngelakuin pacaran, kan?? Beuh... audzubillahi mina asy-syaithon ar-rajiim.
Tapi alhamdulillah.. berkat rahmat dan taufik Allah serta hidayah-Nya, aku temukan solusi tentang masalahku ini. Bagaimana dan apa solusi itu, lanjut di postingan selanjutnya.. xixixixi :D (Rencananya sih, ada 3 bagian. Jadi yang sabar ya... )
Bag. 2 : cinta dan hubungan antara laki-laki dan wanita dalam Islam
Bag. 3 : solusi masalah cinta dalam dunia maya
Note: Sewaktu-waktu bisa berubah rencana posting-nya.. :D
Btw2, nemu musik lucu soal cinta dunia maya ini nih... ^^ met menikmati, :D
Oiya, sekalian mo ngucapin selamat ulang tahun buat adekku tercayang, dek puput... ^^ moga tetep semangat dan istiqomah dalam menggapai ridha-Nya. Berkah usia, waktu dan rezekinya... amin99x