Kamis, Februari 19, 2009

Pin It

Widgets

Press Release MABA Mesir

Sebagaimana penulis telah beritakan tentang persoalan Maba dan dampaknya, maka kali ini penulis memberikan isi dari keterangan langsung pihak-pihak terkait. Press Release ini adalah hasil dari diskusi "Cangkir Wisma" yang diadakan PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) Mesir terkait keterlambatan Maba, sekaligus penentuan sikap serta langkah-langkah yang akan dan sedang diusakan oleh PPMI Mesir.

Kronologi Keterlambatan Kedatangan Calon Mahasiswa Baru Universitas Al-Azhar Tahun Ajaran 2008-2009

1. Menurut data KPP MABA PPMI Mesir (Komite Pelaksana Pendaftaran Mahasiswa Baru) calon Mahasiswa dan Pelajar Baru yang telah terdaftar di Universitas Al-Azhar berjumlah 570 mahasiswa. Sampai Press Release ini kami keluarkan, baru 52 mahasiswa/i yang sudah tiba di Mesir, dan mereka adalah penerima beasiswa Al Azhar (melalui Departemen Agama 27 orang dan selebihnya melalui Kedutaan Mesir secara langsung).

2. Penyebab keterlambatan dikarenakan terlambatnya penerbitan visa entry dari Kedutaan Mesir di Jakarta.



3. Ada beberapa informasi terkait dengan sebab keterlambatan penerbitan visa, yang masih perlu diuji kebenarannya, diantaranya adalah:
a) Tidak ada kesepahaman antara DEPAG RI dengan Kedutaan Mesir di Jakarta berkenaan dengan mekanisme penyeleksian calon penerima beasiswa Al-Azhar.
b) Belum turunnya persetujuan dari Keamanan Mesir.

4. Pada tahun-tahun sebelumnya DEPAG RI dan Kedutaan Mesir di Jakarta bersepakat bahwa calon penerima beasiswa Al-Azhar harus menempuh dua tahap ujian; tahap pertama dilaksanakan oleh DEPAG RI dan tahap kedua dilaksanakan oleh Kedutaan Mesir di Jakarta.

5. Permasalahan bermula pada tahun ajaran 2007-2008, ketika Kedutaan Mesir di Jakarta hanya meluluskan 45 orang saja dari seluruh calon penerima beasiswa Al-Azhar yang telah lolos pada tahap penyeleksian pertama yang diadakan oleh DEPAG RI. Kemudian Kedutaan Mesir memenuhi sisa quota beasiswa yang ada (total quota beasiswa S1 pada waktu itu 90 beasiswa) dengan mengadakan ujian secara sepihak tanpa koordinasi dengan DEPAG RI.

6. Menanggapi hal itu, DEPAG RI menolak untuk menanggung biaya tiket pemberangkatan mahasiswa calon penerima beasiswa Al-Azhar yang tidak melalui Depag. Kemudian, sebagai reaksi, Kedutaan Mesir di Jakarta menolak untuk memberikan visa entry bagi seluruh calon Mahasiswa Baru baik yang beasiswa maupun non-beasiswa. Setelah melalui proses negoisasi, DEPAG RI akhirnya menyetujui untuk menanggung biaya pemberangkatan 45 mahasiswa dengan yang akhirnya Kedutaan Mesir di Jakarta juga memberikan visa entry bagi seluruh calon Mahasiswa Baru. Hal inilah yang menyebabkan keterlambatan kedatangan Mahasiswa Baru 2007-2008, meskipun mereka masih sempat mengikuti ujian termin I.

7. Kejadian tersebut terulang kembali pada tahun 2008-2009. Kedutaan Mesir di Jakarta hanya meluluskan 28 calon penerima beasiswa Al-Azhar yang lolos pada seleksi pertama dan memenuhi sisa quota yang ada dengan mengadakan seleksi tanpa koordinasi dengan Departemen Agama. Dan kembali lagi DEPAG RI diminta untuk menanggung biaya tiket pemberangkatan mahasiswa calon penerima beasiswa Al-Azhar tersebut. Akan tetapi untuk kali ini DEPAG RI tidak bisa memenuhi, mungkin karena minimnya dana yang tersedia. Hal itu terlihat dari bantuan tiket yang diberikan kepada 28 calon mahasiswa yang melalui Depag pun tidak seharga tiket penuh, tapi hanya bantuan harga tiket sebesar 3,8 juta rupiah. Namun setelah negoisasi, akhirnya Kedutaan Mesir mau memberikan visa bagi calon penerima beasiswa. Tapi bagi non-beasiswa saat itu masih belum jelas nasibnya.

8. Setelah melakukan komunikasi yang intensif dengan Depag RI, beberapa hari yang lalu KBRI Kairo menerima informasi dari DEPAG RI bahwa Kedutaan Mesir di Jakarta akan memberikan visa kepada calon mahasiswa non beasiswa jika persetujuan dari pihak security Mesir telah sampai.

9. Kemudian pihak KBRI mengkonfirmasikan perihal tersebut ke Bagian Pendaftaran Universitas Al-Azhar. Dan mereka menyatakan bahwa baru 293 calon Mahasiswa Baru yang sudah mendapatkan izin masuk Mesir.

10. Permasalahannya kemudian adalah bahwa bukti izin masuk tersebut harus dikirimkan ke Kedutaan Mesir di Jakarta melalui Kementrian Luar Negeri Mesir. Dan proses ini sebelumnya tidak diberlakukan untuk calon Mahasiswa Baru non-beasiswa, tetapi hanya untuk para calon Mahasiswa Baru penerima beasiswa Al-Azhar.

11. Kebijakan Kedutaan Mesir di Jakarta ini sangat mendadak dan belum disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait, termasuk Bagian Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Al-Azhar.

12. Menurut hemat kami bahwa hal inilah yang menghambat proses pengeluaran visa entry bagi calon Mahasiswa Baru non-beasiswa. Karena proses ini membutuhkan waktu yang lama.


Usaha-usaha yang sudah dilakukan PPMI dan KBRI Kairo-Mesir :

1. Tanggal 15 Oktober 2008. PPMI Mesir audiensi dengan Duta Besar Republik Indonesia di Mesir Bapak Drs. AM. Fachir. Dan disaat itu juga beliau menghubungi Duta Besar Mesir di Jakarta berkenaan dengan permasalahan calon Mahasiswa Baru.

2. Pada akhir bulan November. PPMI Mesir menghadap Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Thoyyib guna melayangkan Surat Permohonan kepada Al-Azhar untuk membantu mempercepat pengeluaran visa entry bagi calon Mahasiswa Baru.

3. Tanggal 29 Desember 2008. Merujuk kepada surat yang pertama, PPMI Mesir memberikan kronologi permasalahan tidak dikeluarkan visa entry bagi calon Mahasiswa Baru kepada pihak Universitas Al-Azhar melalui Direktur Pengasuhan Mahasiswa Asing Prof. Dr. Hamid Abu Thalib.

4. Pada tanggal 7 Januari 2009. PPMI Mesir menghadap Pembantu Rektor Bagian Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Abdul Fadel guna membicarakan permasalahan calon Mahasiswa Baru.

5. Sampai saat ini, PPMI dan KBRI Kairo-Mesir masih terus berusaha mempercepat proses pengeluaran visa entry bagi calon Mahasiswa Baru.


Penutup

Demikian press release ini kami buat. Kami atas nama Dewan Pengurus Pusat Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir (DPP-PPMI) mohon maaf atas segala kekurangan. Dan kami mengajak rekan-rekan semuanya untuk bersabar dan selalu berdoa semoga permasalahan ini cepat selesai dan tidak terulang dikemudian hari.

sumber: Buletin Suara PPMI

Artikel terkait :



2 comments:

Anonim mengatakan...

nice info gan...

:beer:

Mas Niam mengatakan...

ndak nolak ijo2.. master... heu heu...

:malu:

Posting Komentar

Punya opini lain? Ceritakan di sini kawan.. :)