Selasa, Agustus 26, 2008

Pemilihan RPA dan Ketua KSW

RPA (Rapat Permusyawaratan Anggota) tahun ini akhirnya menyelesaikan tugasnya dengan sangat memuaskan.Perlu diingat,tanggal 6 Agustus 2008 yang lalu adalah salah satu sejarah dimana KSW akan dipimpin oleh seorang yang dipercayai untuk mengayomi warganya ke masa depan yang lebih bermakna. Sejak terbentuknya kepengurusan RPA tanggal 22 juli 2008 yang di ketuai oleh saudara Khozin Dipo,semua panitia berkumpul guna merealisasikan tugas yang akan dilaksanakan bersama. Semua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing,walau banyak pengurus yang tidak siap dalam menjalankan tugasnya dikarenakan banyaknya aktifitas selain RPA, akan tetapi dengan kekompakan dan dorongan bersama,hasilnya pun sangat memuaskan yaitu mempersembahkan kepada warga KSW sesosok pemimpin KSW 2008-2009 yaitu saudara Saiful Amar yang berasal dari Semarang,tingkat 4 ushuludin.



Tanggal 6 Agustus 2008 inilah puncak acara RPA yaitu pembahasan perubahan AD/ART KSW,LPJ DP KSW,Rekomendasi,Pemilihan pengurus MPA KSW, debat kandidat, pengumuman pemenang Walisongo Affair,dan pemilihan ketua KSW yang di mulai dari jam 11 siang-1 dini hari. Dari hasil kerja kru bulletin RPA,ada 4 kandidat ketua KSW yang didapat yaitu Saiful Amar(semarang),M.Zainul Ansori(jombang),Ahmad Mu’arif(cilacap) dan Suyatno Ja’far Shadiq(grobogan).Walau acaranya cukup menjenuhkan,akan tetapi para audien cukup terhibur dengan final lomba puisi Walisongo Affair dan TKW(Tim Koplo Walisongo) atau lebih enaknya dikatakan tim dangdutan anak-anak KSW, dimana saudara Madnur yang menjadi maskotnya.Selain pemilihan ketua baru KSW,pemilihan pengurus MPA KSW pun di bentuk yang berjumlah 7 orang :M.Luthfi Anshori, Miqdam Makfi, Hartono Muntohar, Agus Salim, Eko, Jumiati dan Siti Majdah dan disahkan oleh presidium sidang yang diketuai oleh Imam Labib,semuanya masih strata pertama,yang rencana awalnya adalah 2 dari pihak strata kedua,tapi dikarenakan senior-senior stratra kedua belum hadir waktu pemilihan anggota MPA KSW,akhirnya diputuskan hanya anggota yang hadir pada waktu sidang saja yang berhak menjadi pengurus MPA.

Yang sangat menarik lagi adalah waktu perhitungan suara dimulai, para audien cukup berdebar-debar dan keadaan pun mulai terasa panas ketika hasil akhir perhitungan suara antara saiful amar dan suyatno hampir terus bersaing,karena waktu kertas suara tinggal 4 buah, Saiful amar dan Suyatno memiliki suara yang sama yaitu 60 suara,sampai ada yang asal ngomong gini ”wah,mbah Yatno sekti ni,pake dukun”, salah satu komentar audien.Ternyata 4 suara terakhir justru atas nama saiful amar,para audien pun bersorak riang.

Akhirnya dari 181 jumlah suara yang ada, 64 suara milik Saiful Amar, 60 suara milik Suyatno, 41 suara milik Ansori, 15 milik Mu’arif dan 1 suara abstain. (ajib)