Jumat, September 02, 2016

Perseteruan Antara Asyari dan Salafi (Wahabi)

D R A F T. 

Setelah Risalah Checnya. 

Adalah sikap global pertama Asy'ari.. terhadap serangan salafi selama ini. 

Sebelumnya hanya berupa pendapat perseorangan, baik tulisan singkat ataupun dalam kitab. 

Dari kalangan Salafi muncul banyak reaksi, tiga yang menurut penulis perlu untuk dikutip. 

1. Haiah ammah saudi

2. Syeikh Qardhawi

3. Syeikh syarif Auny 

Yang paling menarik adalah pendapat syeikh Auny... tentang sikap moderat dari masing2 kelompok. 

Namun dianggap masih rancu, karena dalam fakta.. perdebatan ilmiah adalah nyata. Bagaimana pula bisa mengimplementasi moderat ?

Di tengah panas nya perseteruan ini, mungkin kita terbawa euforia.. sehingga agak lupa dengan fakta sejarah khazanah Islam dahulu.. di mana serunya perdebatan bermunculan di mana2. 

Tak jarang bahkan sampai pada perdebatan fisik, menumpahkan darah, sesama muslim. 

Jadi bagi saya, perseteruan akademik ini akan senantiasa muncul.. sudah menjadi sunnatullah, sebagaimana disebutkan oleh Dr. Abdul Halim Mahmud,.. 

Jadi sambil mengharap taufik dan ridha Allah, saya melihat begini :

1. Perbedaan itu sunnatullah.. dalam akademis, itu hitam putih nyata.

2. Atas dasar itu, maka tidak selayaknya Salafi marah terhadap Asy'ari.. dan juga Asy'ari tidak perlu benci terhadap salafi. 

Dan lebih penting lagi, tidak pula mengajak kawannya u membenci, merendahkan kelompok lain.. 

3. Bayan muktamar, adalah bentuk pembenaran kelompok.. dan itu sah. Sebagaimana kita lihat, perdebatan mazhab.. saling menyatakan pendapat nya paling kuat. 

4. Hentikan, perdebatan itu cukup sampai di ranah akademis bass... tidak dibawa ke dunia nyata, pergaulan, sosial, jamaah dsb. 

5. Setelah kita sepakati, bahwa perdebatan itu cukup sampai di ranah akademis dan teori, maka akan ada ruang sosial, muasyarah, yang dapat kita isi.. untuk bersatu, bersama memajukan sisi sosial, ekonomi, untuk kebangkitan umat.

Wallahu a'lamu.