Sabtu, November 12, 2011

Pin It

Widgets

Maaf



gelung cincin ini masih terpasang erat
melepasnya,
mengendurkannya,..
ingin sebenarnya membuat jemari tangan ini sedikit bernapas

tapi ahr... rasanya ga bisa
hati ini terikat kuat
melepasnya, sama saja melepaskan separuh jiwa

aku pun terlelap, dengan gelung cincin itu
masih melingkar di jari manis kanan
berat tuk menggenggamnya,
lebih berat lagi buat melepasnya

semua bermula saat kata maaf tak kunjung bertuah jawaban
jangankan berucap maaf,
tuk mengerti kenapa harus meminta maaf pun tak terpikir sebelumnya
sampai kemudian sebuah cerita,
sadarkan khilafku

ingin rasanya kembali ke masa lalu
mengulang kembali renda-renda yang sempat terangkai
kembali menata puzzle demi puzzle

tentang arti hidup
tentang arti bahagia
dan tentang arti cinta..

tapi apa daya..
manusia seringkali khilaf
dan kembali ke masa lalu adalah hal paling mustahil
sementara penyesalan adalah penyakit hati paling menyakitkan

hingga sebuah khutbah Jum'at mengingatkanku,
"sesungguhnya malaikat, merasakan sakit sebagaimana manusia merasakannya.."
malaikat juga tak senang bila ada orang, membuat orang di sekitarnya merasa terganggu
dan hilanglah rahmat bersama perginya sang malaikat
degh!

maaf,... maaf.. dan maaf..
kata-kata itu terus berputar dalam perjalanan hari selanjutnya
meski begitu, keinginan menata ulang sang puzzle juga tak berkurang

dan lalu hari ini, sebuah majlis di masjid Azhar
Syekh Yusri menegaskan
sesungguhnya perlakukanlah manusia,
sebagaimana engkau ingin agar Allah memperlakukanmu seperti itu
bersikaplah lembut, bila engkau ingin Allah lembut pula kepadamu
dan bersikaplah pemaaf, bila engkau ingin Allah juga pengampun atas dosa-dosamu..

meski benar, bahwa aku ingin mencintai hanya karena-Mu
tapi jalan menuju ke sana tak semudah itu
maka, maafkanlah..
dan bersikaplah bijaksana

aku pun tak tahu lagi, bagaimana Engkau akan memberiku takdir
yang aku tahu, segala yang Engkau berikan adalah ujian untukku

aku pun menutup mata siang itu, dengan doa sederhana

"duhai Allah, jika hal ini adalah baik bagiku, agamaku, dan hidupku..
maka mudahkanlah dan takdirkanlah untukku
namun bila hal ini buruk untukku, agamaku dan hidupku
maka jauhkanlah hal itu dariku dan jauhkanlah aku darinya..

maka berikanlah aku takdir yang baik dari-Mu
kemudian berilah aku keridhaan atas keputusan-Mu itu"

maafkan aku ya, bunda.

#sore yang melelahkan, di atas pembaringan, Nasr City, Cairo 2011
 
--------------------------
 Salam hangat dari neilhoja. "Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu."

Artikel terkait :



8 comments:

intothelight mengatakan...

Terima kasih telah membuat tulisanyang sangat dalam ini.

Sesungguhnya malaikat, merasakan sakit sebagaimana manusia merasakannya. Malaikat juga tak senang bila ada orang, membuat orang di sekitarnya merasa terganggu dan hilanglah rahmat bersama perginya sang malaikat

Kenapa saya sering lupa dengan kehadiran mahluk Allah yang satu ini?

intothelight.blogspot.com

Mas Niam mengatakan...

manusia adalah makhluk lalai. sangat wajar bila kemudian kita sering melupakan hal-hal yang tak nampak di sekitar kita, termasuk malaikat.

karenanya kita diperintahkan u/ sering2 beristighfar..

terima kasih juga u/ komentarnya.

Outbound Malang mengatakan...

hadir sob..salam kenal yah

Arif Chasan mengatakan...

gak ada bosennya saya ngulang2 baca ini.. ;D

neilhoja mengatakan...

@ outbound malang:
salam kenal bro.

@arif chasan:
hehe thanks.... semoga bermanfaat.

jobkolom mengatakan...

tulisan penuh makna, nice post sob.. happy blogging

rusydi hikmawan mengatakan...

bener yang diungkapkan Syekh Yusri bahwa sesungguhnya perlakukanlah manusia, sebagaimana engkau ingin agar Allah memperlakukanmu seperti itu bersikaplah lembut, bila engkau ingin Allah lembut pula kepadamu dan bersikaplah pemaaf, bila engkau ingin Allah juga pengampun atas dosa-dosamu. ini dalem sekali. makanya pagi2 saya ke sini. hepi wiken

Mas Niam mengatakan...

terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.

Posting Komentar

Punya opini lain? Ceritakan di sini kawan.. :)