Kamis, April 01, 2010

Pin It

Widgets

Meraba Sketsa 7 Pribadi dalam Diri

Sore itu tubuh ini berasa sangat lelah. Pandangan mataku sayu. Remang-remang gelap menuju senja semakin membuat kabur pandanganku. Perjalanan ke daerah Dokki siang itu benar-benar menguras tenaga. Makan pagi ala chips Syibsi jelas tak kuasa menopang banyaknya energi yang harus keluar. Apa boleh buat, demi mendapatkan 'jatah' bulan ini.. sekitar ratusan mahasiswa penerima bantuan itu rela berdiri antri berpanjang-panjang. Termasuk di antara mereka adalah diriku.


Aku pun merebah pasrah pada kursi plastik pedagang kibdah. Di kawasan Gami, Hay Asyir beberapa jam setelah antrian panjang itu. Tiba-tiba, di tengah pandanganku yang sudah 5 watt itu, mataku terhenti pada sebuah poster kecil. Tergantung di balik kaca pedagang Kibdah (hati) tempatku mengisi perut. Aku tersentak membaca tulisan di dalamnya. Berbunyi, "Man anta min haula?" siapakah kamu dari beberapa orang ini..

Kalimat selanjutnya mengutip hadist Rasulullah riwayat Imam Bukhori dan Muslim tentang 7 orang yang diberikan Allah perlindungan, pada hari di mana tak ada perlindungan ketika itu.

Kusorotkan tatap mataku satu demi satu pada ketujuh atribut pribadi itu;

Baris pertama dari sifat tujuh orang itu adalah, seorang pemimpin yang adil. Membaca ini, tiba-tiba hatiku bergetar. Kita semua tahu, bahwa tiap dari diri kita adalah seorang pemimpin. Akan tetapi, bahkan untuk menjadi pemimpin yang adil bagi diri sendiri saja rasanya aku masih belum mampu.

Pikiranku kemudian melayang pada masa di mana aku lebih sering begadang, mengabaikan rasa kantuk dan hak mata dan tubuhku tuk istirahat. Dan selanjutnya sering lalai dengan hak telinga tuk mendengarkan ayat suci dan panggilan adzan.. Bahkan untuk menjadi adil bagi asupan gizi hati dan tubuhku saja aku sering egois dan acuh.. Kemana saja kaki ini melangkah? Untuk apa saja tangan ini menggenggam? Dan ke mana saja ku arahkan tatapan mata ini? Dan lebih dari seribu pertanyaan lain yang kian memojokkanku..

Lantas bagaimana aku bisa menghadapi tuntutan amanah orang-orang di sekitarku? Diriku sebagai seorang anak dari kedua orangtuanya.. atau aku sebagai seorang penuntut ilmu, bagaimana tanggung jawabku dengan ilmu itu?? Belum lagi beragam pegangan amanah yang kini ada di pundakku.. Sudahkah semua kau kerjakan dengan penuh tanggungjawab dan itqan?

Duhai Allah dan Rasul-Nya.. rasanya untuk kriteria pertama ini sulit kupenuhi. Maka kemudian, pandangan mataku beralih pada baris kedua. "Syaabun nasya'a fi ibadatillah", seorang pemuda yang hidupnya dibaktikan dalam ibadah kepada Allah.

Bagaimana dengan aku? Diriku yang masih boleh dibilang syaab ini sepertinya punya chance. Tapi rupanya.. fi ibadatillah? Tanpa kendali, pikiranku kemudian melayang-layang dan lalu bertanya, emang seberapa sering ku kerjakan sesuatunya atas dasar ibadah kepada-Nya? Pernahkah, saat ku memberi pada seorang ibu tua itu, bukan karena rasa kasihan tapi karena tulus pada Allah semata? Atau saat aku berbuat baik pada temen-temenku, tertawa bersama mereka, kumpul bareng, organisasi, kuliah, membaca buku, menulis blog, dan bahkan saat ku makan, semua itu karena egoku atau pernah kuniatkan sebagai ibadah kepada-Nya?

Dan lagi-lagi, sepertinya untuk kategori kedua ini pun tak ada harapan. Tapi ah.. bukankah masih ada yang lima lainnya? Siapa tahu aku bisa masuk di antara salah satunya.

Namun errkh... membaca sisa-sisa baris itu justru membuatku tambah limbung. "Rajolun qalbuhu mu'allaqun bil masajid" seorang lelaki yang hatinya selalu terkait kepada masjid. Dan oh.. masjid, seberapa sering aku mengunjungimu dalam sehari? Ah tidak, bukan sehari. Mungkin lebih tepatnya seminggu sekali.. Lalu, bagaimana dengan "mu'allaqun" bagaimana bisa terkait, sedangkan ketika adzan saja aku acuh? Apalagi disuruh menempatkan posisi masjid seperti ketika dulu zaman Rasulullah? Bermusyawarah di sana, berdakwah, bersilaturrahim, dan menyelesaikan persoalan sosial?

Rasanya tidak cocok. Jalan menuju kafe dan mall sepertinya lebih mudah buatku. Jadi kategori ketiga ini pun aku belum masuk.

Hmphf... 4, 5, 6... ? "Rojulaani tahaabba fillah, ijtama'a alaihi wa tafarraqa alaihi" dua orang yang saling mencintai karena Allah, yang bersama karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya.

Aku buru-buru, segera kubaca yang kelima. "Rojulun da'athu imroatun dzatu manshibin wa jamalin, faqoola inni akhafullah" seorang lelaki yang diajak berzina oleh wanita berpengaruh lagi cantik, tapi kemudian dia menjawab, sesungguhnya aku takut kepada Allah.

Keningku berkerut dan hatiku tambah gak karuan. Bayang gelap seolah memenuhi labirin pikiranku. Tanpa ba-bi-bu, segera kulanjut membaca kriteria keenam. "Rojulun tashaddaqa bishodaqotin fa akhfaaha hatta la ta'lama syimaluhu ma tunfiqu yaminuhu" seorang lelaki yang bershodaqoh kemudian menyembunyikan perbuatan itu sampai-sampai tangan kirinya tak mengetahui apa yang dishodaqohkan oleh tangan kanannya.

Mm.. mungkinkah?

Dan baris terakhir sejenak membuatku tercekat. "Rojulun dzakarallaha khaliyan fafadhat 'ainaahu" seorang lelaki yang mengingat Allah dalam sepi, kemudian mengalir air matanya.

Tanpa terasa, air mataku memaksa ingin keluar. Lalu mengalir di antara pipiku.. "Duhai Allah, jika dalam keadaan ini aku sedang mengingatmu dalam sepi, dan kemudian aku pun menangis karena-Mu, maka jadikanlah hal ini sebagai salah satu alasan ridho-Mu padaku di hari itu..

Dan maafkanlah hamba ini, untuk enam sifat sisanya yang belum jua hamba temukan dalam diri ini.. "

"For the rest of my life.. I'll be with you.. "

Lagu merdu Mahir Zaen menyadarkanku. Hapeku berbunyi. Segera kuangkat dan kudengar suara seseorang yang sangat kukenal, "Rahman.... gimana DVD windows 7 ku?.."

"Hehehe... oke gan, segera ane ke sana. Tungguin yo... "

Dan sepertinya, perubahan menuju ketujuh pribadi itu bisa dimulai saat ini juga. Niatkan karena Allah dan, "Bismillah..." ^^v

Kairo, musim semi 2010. 23:16




--------------------------
Salam hangat dari neilhoja. "Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu."

Artikel terkait :



1 comments:

nggapriel mengatakan...

hayuh, SEMANGAT, pakde! ^^V

Posting Komentar

Punya opini lain? Ceritakan di sini kawan.. :)