Jumat, Mei 29, 2009

Kisah Apel Temuan

Ini adalah kisah lanjutan tentang sebuah sifat zuhud, wara dan amanah yang mungkin sudah semakin jarang kita temui di dunia ini. Aslinya ini adalah satu postingan di majalah syariah online di bawah, tapi karena terlalu panjang akhirnya aku potong aja.

Kisah lain, yang mirip dengan kisah di bawah, terjadi di umat ini. Kisah ini sangat masyhur, wallahu a’lam.

Beberapa abad lalu, di masa-masa akhir tabi’in. Di sebuah jalan, di salah satu pinggiran kota Kufah, berjalanlah seorang pemuda. Tiba-tiba dia melihat sebutir apel jatuh dari tangkainya, keluar dari sebidang kebun yang luas. Pemuda itu pun menjulurkan tangannya memungut apel yang nampak segar itu. Dengan tenang, dia memakannya.

Pemuda itu adalah Tsabit. Baru separuh yang digigitnya, kemudian ditelannya, tersentaklah dia. Apel itu bukan miliknya! Bagaimana mungkin dia memakan sesuatu yang bukan miliknya?

Akhirnya pemuda itu menahan separuh sisa apel itu dan pergi mencari penjaga kebun tersebut. Setelah bertemu, dia berkata: “Wahai hamba Allah, saya sudah menghabiskan separuh apel ini. Apakah engkau mau memaafkan saya?”

Penjaga itu menjawab: “Bagaimana saya bisa memaafkanmu, sementara saya bukan pemiliknya. Yang berhak memaafkanmu adalah pemilik kebun apel ini.”
“Di mana pemiliknya?” tanya Tsabit.
“Rumahnya jauh sekitar lima mil dari sini,” kata si penjaga.

Maka berangkatlah pemuda itu menemui pemilik kebun untuk meminta kerelaannya karena dia telah memakan apel milik tuan kebun tersebut.

Akhirnya pemuda itu tiba di depan pintu pemilik kebun. Setelah mengucapkan salam dan dijawab, Tsabit berkata dalam keadaan gelisah dan ketakutan: “Wahai hamba Allah, tahukah anda mengapa saya datang ke sini?”

“Tidak,” kata pemilik kebun.

“Saya datang untuk minta kerelaan anda terhadap separuh apel milik anda yang saya temukan dan saya makan. Inilah yang setengah lagi.”

“Saya tidak akan memaafkanmu, demi Allah. Kecuali kalau engkau menerima syaratku,” katanya.

Tsabit bertanya: “Apa syaratnya, wahai hamba Allah?”

Kata pemilik kebun itu: “Kamu harus menikahi putriku.”

Si pemuda tercengang seraya berkata: “Apa betul ini termasuk syarat? Anda memaafkan saya dan saya menikahi putri anda? Ini anugerah yang besar.”

Pemilik kebun itu melanjutkan: “Kalau kau terima, maka kamu saya maafkan.”

Akhirnya pemuda itu berkata: “Baiklah, saya terima.”

Si pemilik kebun berkata pula: “Supaya saya tidak dianggap menipumu, saya katakan bahwa putriku itu buta, tuli, bisu dan lumpuh tidak mampu berdiri.”

Pemuda itu sekali lagi terperanjat. Namun, apa boleh buat, separuh apel yang ditelannya, kemana akan dia cari gantinya kalau pemiliknya meminta ganti rugi atau menuntut di hadapan Hakim Yang Maha Adil?

“Kalau kau mau, datanglah sesudah ‘Isya agar bisa kau temui istrimu,” kata pemilik kebun tersebut.

Pemuda itu seolah-olah didorong ke tengah kancah pertempuran yang sengit. Dengan berat dia melangkah memasuki kamar istrinya dan memberi salam.

Sekali lagi pemuda itu kaget luar biasa. Tiba-tiba dia mendengar suara merdu yang menjawab salamnya. Seorang wanita berdiri menjabat tangannya. Pemuda itu masih heran kebingungan, kata mertuanya, putrinya adalah gadis buta, tuli, bisu dan lumpuh. Tetapi gadis ini? Siapa gerangan dia?

Akhirnya dia bertanya siapa gadis itu dan mengapa ayahnya mengatakan begitu rupa tentang putrinya.

Istrinya itu balik bertanya: “Apa yang dikatakan ayahku?”

Kata pemuda itu: “Ayahmu mengatakan kamu buta.”

“Demi Allah, dia tidak dusta. Sungguh, saya tidak pernah melihat kepada sesuatu yang dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

“Ayahmu mengatakan kamu bisu,” kata pemuda itu.

“Ayahku benar, demi Allah. Saya tidak pernah mengucapkan satu kalimat yang membuat Allah Subhanahu wa Ta’ala murka.”

“Dia katakan kamu tuli.”

“Ayah betul. Demi Allah, saya tidak pernah mendengar kecuali semua yang di dalamnya terdapat ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

“Dia katakan kamu lumpuh.”

“Ya. Karena saya tidak pernah melangkahkan kaki saya ini kecuali ke tempat yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Pemuda itu memandangi wajah istrinya, yang bagaikan purnama. Tak lama dari pernikahan tersebut, lahirlah seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang shalih, yang memenuhi dunia dengan ilmu dan ketakwaannya. Bayi tersebut diberi nama Nu’man; Nu’man bin Tsabit Abu Hanifah rahimahullahu.

Duhai, sekiranya pemuda muslimin saat ini meniru pemuda Tsabit, ayahanda Al-Imam Abu Hanifah. Duhai, sekiranya para pemudinya seperti sang ibu, dalam ‘kebutaannya, kebisuan, ketulian, dan kelumpuhannya’.
Demikianlah cara pandang orang-orang shalih terhadap dunia ini. Adakah yang mengambil pelajaran?
Wallahul Muwaffiq.

Guci Emas Millenium

Di tengah sibuknya ujian, dan dalam masa-masa sulit menghadapi kerasnya tantangan diktat kuliah. Besok ni mo ujian ulumul hadits. Beuh.. cukup banyak sih yang harus dihafal. Tapi sore itu, aku yang abis maen PES 6 di Gama (sekretariat warga jatim di Mesir) masih suntuk abis kalah. He..he.. akhirnya iseng-iseng buka internet.

Ups, nemu sebuah majalah online di sana. Di situ ada kisah tentang seguci emas. Penasaran, diriku pun membukanya.. ceritanya begini:

Sebuah kisah yang terjadi di masa lampau, sebelum Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan. Kisah yang menggambarkan kepada kita pengertian amanah, kezuhudan, dan kejujuran serta wara’ yang sudah sangat langka ditemukan dalam kehidupan manusia di abad ini.

Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اشْتَرَى رَجُلٌ مِنْ رَجُلٍ عَقَارًا لَهُ فَوَجَدَ الرَّجُلُ الَّذِي اشْتَرَى الْعَقَارَ فِي عَقَارِهِ جَرَّةً فِيهَا ذَهَبٌ فَقَالَ لَهُ الَّذِي اشْتَرَى الْعَقَارَ: خُذْ ذَهَبَكَ مِنِّي إِنَّمَا اشْتَرَيْتُ مِنْكَ الْأَرْضَ وَلَمْ أَبْتَعْ مِنْكَ الذَّهَبَ. وَقَالَ الَّذِي لَهُ الْأَرْضُ: إِنَّمَا بِعْتُكَ الْأَرْضَ وَمَا فِيهَا. فَتَحَاكَمَا إِلَى رَجُلٍ فَقَالَ الَّذِي تَحَاكَمَا إِلَيْهِ: أَلَكُمَا وَلَدٌ؟ قَالَ أَحَدُهُمَا: لِي غُلَامٌ. وَقَالَ الآخَرُ: لِي جَارِيَةٌ. قَالَ: أَنْكِحُوا الْغُلَامَ الْجَارِيَةَ وَأَنْفِقُوا عَلَى أَنْفُسِهِمَا مِنْهُ وَتَصَدَّقَا

Ada seorang laki-laki membeli sebidang tanah dari seseorang. Ternyata di dalam tanahnya itu terdapat seguci emas. Lalu berkatalah orang yang membeli tanah itu kepadanya: “Ambillah emasmu, sebetulnya aku hanya membeli tanah darimu, bukan membeli emas.”

Si pemilik tanah berkata kepadanya: “Bahwasanya saya menjual tanah kepadamu berikut isinya.”

Akhirnya, keduanya menemui seseorang untuk menjadi hakim. Kemudian berkatalah orang yang diangkat sebagai hakim itu: “Apakah kamu berdua mempunyai anak?”

Salah satu dari mereka berkata: “Saya punya seorang anak laki-laki.”

Yang lain berkata: “Saya punya seorang anak perempuan.”

Kata sang hakim: “Nikahkanlah mereka berdua dan berilah mereka belanja dari harta ini serta bersedekahlah kalian berdua.”

Sungguh, betapa indah apa yang dikisahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Di zaman yang kehidupan serba dinilai dengan materi dan keduniaan. Bahkan hubungan persaudaraan pun dibina di atas kebendaan. Wallahul musta’an.

Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisahkan, transaksi yang mereka lakukan berkaitan sebidang tanah. Si penjual merasa yakin bahwa isi tanah itu sudah termasuk dalam transaksi mereka. Sementara si pembeli berkeyakinan sebaliknya; isinya tidak termasuk dalam akad jual beli tersebut.

Kedua lelaki ini tetap bertahan, lebih memilih sikap wara’, tidak mau mengambil dan membelanjakan harta itu, karena adanya kesamaran, apakah halal baginya ataukah haram?
Mereka juga tidak saling berlomba mendapatkan harta itu, bahkan menghindarinya. Simaklah apa yang dikatakan si pembeli tanah: “Ambillah emasmu, sebetulnya aku hanya membeli tanah darimu, bukan membeli emas.”

Barangkali kalau kita yang mengalami, masing-masing akan berusaha cari pembenaran, bukti untuk menunjukkan dirinya lebih berhak terhadap emas tersebut. Tetapi bukan itu yang ingin kita sampaikan melalui kisah ini.

Hadits ini menerangkan ketinggian sikap amanah mereka dan tidak adanya keinginan mereka mengaku-aku sesuatu yang bukan haknya. Juga sikap jujur serta wara’ mereka terhadap dunia, tidak berambisi untuk mengangkangi hak yang belum jelas siapa pemiliknya. Kemudian muamalah mereka yang baik, bukan hanya akhirnya menimbulkan kasih sayang sesama mereka, tetapi menumbuhkan ikatan baru berupa perbesanan, dengan disatukannya mereka melalui perkawinan putra putri mereka. Bahkan, harta tersebut tidak pula keluar dari keluarga besar mereka. Allahu Akbar.

Bandingkan dengan keadaan sebagian kita di zaman ini, sampai terucap dari mereka: “Mencari yang haram saja sulit, apalagi yang halal?” Subhanallah.

Kemudian, mari perhatikan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma:
وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ

“Siapa yang terjatuh ke dalam syubhat (perkara yang samar) berarti dia jatuh ke dalam perkara yang haram.”

Sementara kebanyakan kita, menganggap ringan perkara syubhat ini. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan, bahwa siapa yang jatuh ke dalam perkara yang samar itu, bisa jadi dia jatuh ke dalam perkara yang haram. Orang yang jatuh dalam hal-hal yang meragukan, berani dan tidak memedulikannya, hampir-hampir dia mendekati dan berani pula terhadap perkara yang diharamkan lalu jatuh ke dalamnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah menjelaskan pula dalam sabdanya yang lain:

دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ

“Tinggalkan apa yang meragukanmu, kepada apa yang tidak meragukanmu.”
Yakni tinggalkanlah apa yang engkau ragu tentangnya, kepada sesuatu yang meyakinkanmu dan kamu tahu bahwa itu tidak mengandung kesamaran.

Sedangkan harta yang haram hanya akan menghilangkan berkah, mengundang kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, menghalangi terkabulnya doa dan membawa seseorang menuju neraka jahannam.

Tidak, ini bukan dongeng pengantar tidur.

Inilah kisah nyata yang diceritakan oleh Ash-Shadiqul Mashduq (yang benar lagi dibenarkan) Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-Najm: 3-4)

Kedua lelaki itu menjauh dari harta tersebut sampai akhirnya mereka datang kepada seseorang untuk menjadi hakim yang memutuskan perkara mereka berdua. Menurut sebagian ulama, zhahirnya lelaki itu bukanlah hakim, tapi mereka berdua memintanya memutuskan persoalan di antara mereka.

Dengan keshalihan kedua lelaki tersebut, keduanya lalu pergi menemui seorang yang berilmu di antara ulama mereka agar memutuskan perkara yang sedang mereka hadapi. Adapun argumentasi si penjual, bahwa dia menjual tanah dan apa yang ada di dalamnya, sehingga emas itu bukan miliknya. Sementara si pembeli beralasan, bahwa dia hanya membeli tanah, bukan emas.

Akan tetapi, rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat mereka berdua merasa tidak butuh kepada harta yang meragukan tersebut.

Kemudian, datanglah keputusan yang membuat lega semua pihak, yaitu pernikahan anak laki-laki salah seorang dari mereka dengan anak perempuan pihak lainnya, memberi belanja keluarga baru itu dengan harta temuan tersebut, sehingga menguatkan persaudaraan imaniah di antara dua keluarga yang shalih ini.

Perhatikan pula kejujuran dan sikap wara’ sang hakim. Dia putuskan persoalan keduanya tanpa merugikan pihak yang lain dan tidak mengambil keuntungan apapun. Seandainya hakimnya tidak jujur atau tamak, tentu akan mengupayakan keputusan yang menyebabkan harta itu lepas dari tangan mereka dan jatuh ke tangannya.

Pelajaran yang kita ambil dari kisah ini adalah sekelumit tentang sikap amanah dan kejujuran serta wara’ yang sudah langka di zaman kita.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Syarah Riyadhis Shalihin mengatakan:
Adapun hukum masalah ini, maka para ulama berpendapat apabila seseorang menjual tanahnya kepada orang lain, lalu si pembeli menemukan sesuatu yang terpendam dalam tanah tersebut, baik emas atau yang lainnya, maka harta terpendam itu tidak menjadi milik pembeli dengan kepemilikannya terhadap tanah yang dibelinya, tapi milik si penjual. Kalau si penjual membelinya dari yang lain pula, maka harta itu milik orang pertama. Karena harta yang terpendam itu bukan bagian dari tanah tersebut.

Berbeda dengan barang tambang atau galian. Misalnya dia membeli tanah, lalu di dalamnya terdapat barang tambang atau galian, seperti emas, perak, atau besi (tembaga, timah dan sebagainya). Maka benda-benda ini, mengikuti tanah tersebut.

Hiks hiks... gak terasa air mataku menetes.. hu hu.. sekian lama ini apa aja yang kukerjakan di dunia yak? Cuma mikirin gimana ujian biar bisa lulus, asal makan aja, asal senang, asal... hm... belum lagi yang jadi pikiran cuma soal nikah, hufh... Istighfar nak...

sumber: http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=777

Senin, Mei 25, 2009

Bulan Gerhana

lagi-lagi ku terpasung
menjejak kata dalam rasa ini
padahal dulu aku sudah bilang,
aku hanya ingin mati rasa..

menatap indahnya langit
melenakan dan membuat takjub
terlebih saat pandangan beradu bulan
selami rasa yang tak lagi asing di telinga

ku tak pernah berharap lebih padamu
persis seperti saat pertama kali ku melihatmu

maka saat gelap mentari menghalangimu
dan ciptakan gerhana tutupi cahayamu
aku tak kan protes

tak jua itu salahmu, atau salahku
itu hanya bagian dari hidup
dan revolusi putaran sunnah

meski sulit, tapi ijinkan aku
untuk mati rasa. kali ini saja..

dan bila suatu saat pelita hati bertanya di mana,
aku akan bilang, tak perlu gelisah
meski bulan gerhana dan tak kasat mata
tapi ia ada di sana
dan masih akan ada di atas sana..

suatu waktu
maaf bila ku masih suka mengintipmu dari balik jendelaku
dan lagi-lagi.. ku tersenyum
saat kutemukan orbitmu yang lain

engkau masih dalam sederhanamu
dalam lembut cahayamu

tetaplah di atas sana bulan,
meski gerhana dan matahari menghadang
tapi kita tak kan menyerah, bukan?

wasta'inu bi ash-shobri wa ash-sholat...
ya Allah, berilah kami kekuatan dengan kesabaran dan kekhusyukan dalam mengingat-Mu

Minggu, Mei 24, 2009

Mengenal Sosok Budiono

keywords: Budiono, boediono neoliberal, boediono blbi, kasus blbi, pilpres 2009, pemilihan presiden, cawapres sby, sby berbudi, sby budiono.

Awalnya aku gak terlalu tertarik dengan pilpres 2009 ini. Secara sebenernya udah ngeh aja dengan SBY, apalagi pas cawapresnya udah deket ke HNW.. makin tenang aja hari-hariku buat nyoblos. Tapi apa daya, tiba-tiba ada offline message dari temen yang bilang kalo cawapres SBY adalah Budiono. Hem... jadi mikir, kira-kira sapa sih Budiono. Sebegitu kuatkah penolakan masyarakat soal dia. Apalagi sampe-sampe di berita PKS juga marah-marah, meski udah diklarifikasi.

Sebagai warga negara yang baik, tentunya akan mengikuti pilpres nanti. Tapi tentu bukan asal ikut dan nyoblos dong.. Kita juga harus tau siapa yang akan kita beri amanat. Nah, setelah ngeliat reaksi kontar Budiono yang bagitu gencar.. aku jadi pengen tau lebih jauh siapa sosok budiono ini. Lanjut dulu...




Pantes Gak Sih Budiono Jadi Cawapres SBY?
diantara sekian banyak pasangan capres yang ada, yang paling menarik perhatian adalah cawapres sby, pak budiono.

salah satu alasan sby memilih budiono adalah karena orientasi kebijakan pemerintah ke depan adalah ekonomi. dan sampai sejauh ini, diantara partai koalisinya [pks, pkb, pan, ...] dianggap sby belum ada yang menandingi sosok budiono sebagai pakar dalam bidang ekonomi.

klik di sini

juga dari kalangan masyarakat dan mahasiswa [feb ugm, khususnya] mengenal sosok budiono sebagai seorang yang ramah, sederhana dan santun. sehingga banyak masyarakat berharap budiono akan menjadi bung hatta kedua yang menjalankan kebijakan ekonomi pro rakyat.

baca di mari

TAPI.....

ada ganjalan yang sangat penting terkait sosok ini. ketika dibilang, bahwa budiono adalah pakar ekonomi, semua orang setuju.. tapi apa yang dia perjuangkan bukanlah ekonomi rakyat, atau ekonomi riil.. tapi ekonomi pasar yang hanya menguntungkan kelompok2 kapital dan pengusaha besar.

catatan pak bud 1
catatan pak bud 2

adapun terkait tulisan faisal basri di atas.. dianggap beberapa orang, bertolak belakang dengan ideologi yang selama ini dia perjuangkan sebelumnya, yang justru menolak budiono...

sisi aneh Faisal Basri

hal lain adalah soal neoliberalis yang disematkan padanya.


Tapi untuk mengetahui apakah seseorang itu Neoliberalis atau tidak mungkin kita bisa pelajari Neoliberalisme/Globalisasi dari Ensiklopedia MS Encarta dan Wikipedia.

Dari situ kita ketahui bahwa lembaga penyebar paham Neoliberalisme adalah IMF, Bank Dunia (World Bank), dan juga WTO.

Ada pun agenda Neoliberalisme adalah melaksanakan:

1. Pasar Bebas (Free Market). Para spekulan dari berbagai negara bebas jual-beli saham/komoditas/valuta asing
2. Privatisasi (Penjualan BUMN)
3. Deregulasi (menghilangkan aturan yang membatasi perusahaan misalnya aturan perusahaan asing dilarang mendirikan pom bensin di Indonesia)
4. Liberalisasi (membuka pasar dengan menghilangkan penghalang/pajak yang membatasi ekspor/impor)
5. Pengurangan peran pemerintah
6. Pengurangan pajak bagi menengah ke atas
7. Memotong Pelayanan Publik seperti menyerahkan Perusahaan Air Minum ke swasta, Privatisasi Pendidikan, (misalnya untuk masuk PTN sekarang jadi mahal), Rumah Sakit, dan sebagainya
8. Pengurangan Subsidi Barang seperti BBM, Air, Listrik

Dengan belenggu hutang (misalnya hutang LN Indonesia saat ini sekitar Rp 1.600 trilyun), IMF dan Bank Dunia memaksa negara-negara di dunia untuk melaksanakan agendanya. Sehingga sering mengakibatkan kerusuhan IMF (IMF riots) seperti terjadi di Indonesia tahun 1998.

Nah menurut beberapa pendukung Boediono seperti Faisal Basri dan Chatib Basri yang menyatakan bahwa Boediono sudah menangani ekonomi Indonesia dari akhir masa pemerintahan Soeharto, Megawati, dan juga SBY, apakah sistem ekonomi di Indonesia menganut Neoliberalisme atau tidak?

Apakah BUMN-BUMN Indonesia seperti Indosat, Telkom, BNI, dsb diprivatisasi?

Apakah subsidi BBM dicabut sehingga harga BBM di Indonesia mengikuti harga minyak dunia/pasar?

Apakah layanan publik seperti air diserahkan kepada swasta?

Apakah pendidikan seperti Pendidikan Tinggi Negeri diswastanisasi dan jadi lebih mahal dari universitas swasta?


semua kebijakan di atas, budiono turut andil dalam setiap keputusan tersebut. yang paling gampang adalah ketika harga beras naik, budiono langsung mengambil keputusan untuk impor beras. sementara ketika harga gabah turun, budiono adem ayem aja..

lebih lengkapnya soal perdebatan dan data fakta budiono bisa di liat di sini

pro kontra budiono

belum selese... salah satu blogger kritis kawakan juga menulis soal budiono ini, dia mengutip pernyataan langsung budiono terkait kebijakan pemerintah ketika menjabat sebagai mentri ekonomi:


Dalam kesempatan ini, saya akan mengutip langsung pernyataan Pak Boediono atas Agenda IMF tersebut dengan tulisan pink (versi Inggris) di Jakartapost (27 Februari 2002):

Menteri Keuangan Boediono menyatakan optimismenya pada hari Selasa bahwa pemerintah sanggup memenuhi “Agenda Utama” yang dikeluarkan IMF sebagai syarat bantuan pendanaan [catatan: utang masih dikatakan sebagai dana bantuan].
Agenda-agenda IMF diantaranya adalah:

1. Negara harus menjual BUMN-BUMN strategis kepada pemilik modal dengan harga yang diintervensi oleh IMF. Indosat, Telkom adalah salah satu buah produk IMF pada saat itu.
2. Negara harus menjual bank-bank BPPN seperti BCA, Danamon, BII, dengan harga jauh dibawah kewajaran yang akan membebani anggaran (BLBI) hingga ratusan triliun. Salah satu contohnya adalah menjual BCA seharga 10 Triliun padahal harga obligasi rekap yang melekat pada BCA 58 triliun + aset-aset tetap. Negara dirugikan lebih dari 50 triliun + bunga berjalan yang jika ditotalin hampir 100 triliun. Inilah kasus BLBI yang hingga saat ini masih meninggalkan ketidakadilan bagi rakyat yang tidak tahu menahu.
3. Negara harus mengurangi dan pada akhirnya harus menghapus subsidi minyak, air, listrik dan pendidikan. Kebijakan ini terus dilakukan dan pada Desember 2008, secara resmi pemerintah SBY-JK mengatakan “Tidak ada lagi subsidi minyak, kita kembali ke harga pasar“. Untuk pendidikan, diterbitnyalah UU BHP. Dengan adanya penghapusan subsidi, maka perusahaan asing baik disektorBBM maupun pendidikan akan menjadi tuan di tanah kita.
4. Negara secara tidak langsung dipaksa untuk mengekspor barang-barang mentah ke luar negeri lalu diimpor dalam bentuk barang jadi.
5. Negara harus tetap mengutamakan memberi bantuan yang besar kepada lembaga-lembaga/perusahaan besar. Ini disebut juga sebagai paham trickle down effect

Pihak IMF diperkirakan tiba bulan depan di Jakarta untuk mereview program reformasi ekonomi negara ala IMF. Bantuan IMF sangatlah penting dan mendesak (krusial) bagi pemerintah untuk penjadwalan kembali skema pembayaran utang dengan [rentenir] Paris Club pada April 2002 mendatang.
Boediono sangat meyakini konsep reformasi ekonomi yang didikte oleh IMF. Tujuan IMF, Paris Club, WB dan begitu juga agen EHM seperti John Perkins akui adalah membuat kesepakatan untuk memberi pinjaman ke negara lain, jauh lebih besar dari yang negara itu sanggup bayar.

Dalam kesepakatan antarnegara itu, IMF, EHM CS berusaha menekan negara-negara lain agar memberikan 90 persen dari pinjamannya kepada perusahaan-perusahaan AS, seperti Halliburton atau Bechtel. Kemudian perusahaan-perusahaan AS tersebut akan masuk membangun sistem listrik, pelabuhan, jalan tol dan lainnya di negara-negara berkembang. Setelah mendapatkan utang, AS akan memeras negara tersebut sampai tak bisa membayarnya. Dengan alasan itu, barulah AS akan mendesak negara-negara lain untuk menyerahkan sumber kekayaan alamnya, seperti minyak, gas, kayu, tembaga dan lainnya ke AS. Bagaimana jika negara-negara itu menolak? John Perkins menyatakan, mereka bisa saja dibunuh. Ini bukan isapan jempol. Dua tokoh dunia, yakni Presiden Panama Omar Torijos dan Presiden Ekuador Jaime Rojos dibantai karena menolak kerja sama dengan AS. [beli buku : John Perkins : Confession of EHM - coba search internet tentang The Dead of Omar Torijos dan The dead of Jaime Rojos]

“Agenda Utama adalah persyaratan dan perihal yang harus pemerintah laksanakan. Tapi, saya yakin bahwa kita mampu memenuhi semua persyaratan tersebut tepat waktu.”, ungkap Boediono kepada Wartawan setelah sesi dengar pendapat di Komisi IX DPR.
Dari jumpa pers tersebut, sangatlah jelas bahwa Boediono sebagai Menkeu di era Gotong Royong sangat patuh pada IMF dengan agenda menjual Indonesia ke tangan swasta dan asing.


NO OFFENSE... kisah ini gw share biar kita semua tau.. orang seperti apa yang akan kita pilih nantinya. ngebela ekonomi rakyat apa ngebela para obligor kakap terdakwa kasus blbi??

aku sendiri tidak berada di pihak manapun. bahkan kalo sby gak ganti budiono, keknya gw mo GOLPUT AJAH... biar pemerintah dan negeri ini tau, kalo rakyat udah gak percaya lagi ama merekaaaaaaaaaa!!

komentar dan pendapat ku yang lain di kaskus:

melihat budiono secara obyektif

plus juga yang ini buat jawaban dari kaskuser lain... jangan cuma liat luarnya. tapi kita juga liat hasil kerjanya..

jawaban buat kaskuser lain

semoga tercerahkan gan......

NOTE: komentar ini bukan black campaign, karena gw ngomong gini setelah ngubek2 internet dan mbah gugle semalaman... akhirnya ditemukanlah sosok budiono yang sesungguhnya.

gw sih setuju presidennya sby, tapi kalo cawapresnya budiono...

SAY NO TO BUDIONO, SAY YES TO BUDI ANDUK....

silahkan dicek dan ricek gan,... dan CMIIW [tentunya pake data, minimal dengan link2 kayak gw di atas]. tulisan ini hanyalah kompilasi dari bacaan-bacaan dan dari hasil bersliweran di dunia maya. kalo ada yang salah, silahkan diluruskan... tapi tentunya dengan obyektif dan data fakta.

"Ya Allah berikanlah kami pemimpin-pemimpin yang baik... dan perbaikilah pemimpin-pemimpin kami..." ust. Syukri.

Jumat, Mei 22, 2009

Lomba Penulisan Naskah Buku Bacaan

keywords: beasiswa, info kompetisi 2009, info lomba 2009, lomba karya tulis, lomba mengarang, lomba menulis, lomba penulisan essay.

Wedew.... berawal dari sebuah chating ama dek puput, eh dapet kesempatan buat nyalurin hobi nulis, hehehee... Ini adalah soal sebuah lomba menulis yang diadain sama Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota Jakarta. Pengalaman dulu, cukup berkesan soal lomba-lomba kek ginian. Hehehe.. pernah sekali ikut lomba dan jadi juara... *walaupun cuma harapan dua, hahahaha

Nah, nah.. dikit bocoran nih.. lombanya sendiri untuk 30 orang pemenang. Dan 10 pemenang pertama, masing-masing dapet Rp. 20.000.000 (20 juta rupiahhhh!!!) glek... kalo ikut lomba seo berapa kali harus ikut ya.. hehehehe.. *peace..

Nah, sok.. dilanjut aja bacanya.. di bawah aku copas-in pengumuman lombanya, plus sekalian link buat donlot panduan teknis ikutan lomba. So... yang suka nulis, dont miss it!!!


Mei 13, 2009 — phandaka
Sayembara Penulisan Naskah Buku Bacaan – Sekolah Dasar Kelas Rendah
Tema“Melalui sayembara penulisan naskah bacaan kita tingkatkan budaya gemar membaca dan menulis peserta didik SD kelas rendah.”Sayembara ini terbuka untuk umum, baik guru, dosen, siswa, mahasiswa, serta tenaga kependidikan, maupun masyarakat luas.

Materi naskah bacaan dapat berupa fiksi atau nonfiksi, dengan mengacu pada muatan lokal atau mata pelajaran di sekolah dasar, serta dikaitkan dengan pembinaan keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, penanaman nilai-nilai Pancasila, pengembangan IPTEK, atau seni budaya daerah dan nasional.

Penghargaan
10 naskah terbaik pertama, hadiah @Rp20.000.000,-
10 naskah terbaik kedua, hadiah @Rp15.000.000,-
10 naskah terbaik ketiga, hadiah @Rp10.000.000,-

Naskah dikirim paling lambat 31 Juli 2009 (stempel pos) atau diserahkan langsung ke:
Panitia Sayembara Penulisan Naskah Bacaan SD Kelas Rendah
Subdit Pembelajaran, Direktorat Pembinaan TK & SD, Gedung E Depdiknas Lt. 18
Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

Panduan Teknis Penulisan Naskah Buku Bacaan Sekolah Dasar Kelas Rendah

Info lebih lanjut hubungi:
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
atau
Subdit Pembelajaran, Direktorat Pembinaan TK & SD, Jakarta
Telp. (021) 5725641, 5725989
Faks. (021) 5725637, 5725989
Website: www.ditptksd.go.id
Email: info@ditptksd.go.id


Eit, eit.. doain aku ya.. mo ikutan nih... moga aja bisa menang. Tapi benerin niat dulu:
1. Pengen ikutan nyumbang pemikiran buat dunia pendidikan kita, khususnya generasi muda kita.
2. Melatih kemampuan analisa dan opini lewat lomba-lomba, biar bisa lebih komunikatif dan membumi..
3. Kalo menang, bisa buat shodaqoh.. hehehehe
4. Buat ngenalin nama kita di Indonesia, sapa tau ada penerbit mo ngontrak buat buku, amin99x.. :D
5. Buat ditabung untuk proyek masa depan... B-).

So,... tancep...!!

source: http://ajangkompetisi.wordpress.com/2009/05/13/lomba-penulisan-naskah-buku-bacaan/

Kamis, Mei 21, 2009

Ketinggalan Berita? No Way!

Hem... beberapa hari terakhir ini, aku ngerasa kalo ada yang dikit aneh dengan isi kepalaku. Rasanya seperti ada yang kurang. Aku tengok ke kamar temenku di sebelah, trus ke kamar sebelahnya lagi, mmm akhirnya aku berpikir. Di antara fungsi internet di rumahku yang paling utama adalah buat informasi. Maka gak heran kalo di kamar-kamar lain, pagi hari pasti anak-anak pada buka detiksport, ato hidayatullah ato yang laennya.

How bout me? Ck ck ck... Ternyata ada sedikit kebiasaan blogging ku yang agak menyimpang, hehehe. Saking asyiknya blogging, kadang jadi lupa, dan gak sempet buka-buka halaman koran onlen lainnya. Jangankan republika, detiksport ato goal.com aja masih kadang-kadang. Termasuk Livescore!! Beuh... bener-bener katrok dah aku. http://www.emocutez.com

"Jangan pernah menyerah pada keadaan..." gimana solusinya???


Hu hu hu... dari pengalaman blogwalking, ternyata aku baru inget kalo di blogspot ada layanan rss... hahahaha.... jadinya ya, kumanfaatin aja buat ngikutin perkembangan berita-berita terkini. So, biar gak katrok.. kupasanglah 5 rss feed di sidebar. Apa aja?

1. Berserak Hikmah

Tulisan-tulisan di kolom hikmah, kali aja bisa memberikan ide segar dan wacana baru kala hati sedang gundah gulana. Penulis favoritku adalah Pak Hasyim, bukan karena beliau bapaknya temenku lo, si Yusron.. hehehe... tapi emang tulisan beliau sarat hikmah yang diperoleh lewat inkisyaf qalb... Hem.. pengennya bisa kayak beliau.
untuk sumber rss-nya ada di sini: http://www.republika.co.id/rss/koran/id/25

2. Jepret Sosial

Aslinya berjudul "Solilokui". Salah satu kolom favoritku di koran Republika dulu pas masih di Gontor. Tulisannya ringan, tapi nylekit. Dan terasa membumi karena yang dibidik adalah potret-potret sosial. Dari sini kita bisa melihat cerita soal budaya dalam kelembutan Islam.
sumbernya, ambil aja di sini: http://www.republika.co.id/rss/koran/id/25

3. Kolom Suara

Udah dua tulisan terkait soal refleksi dan gersang hati. Di kolom suara ini, aslinya adalah tulisan artikel dari Antara. Tentunya kita tahu, bahwa dunia kita ini bukanlah homogen. Sesekali kita juga perlu melihat pandangan orang-orang terkait dunia ini. Tidak hanya dari sudut pandang Islam. Dan yang paling gampang adalah dengan artikel. :)
sumber rss ada di sini: http://www.antara.co.id/rss/art.xml

4. Breaking News

Berita ini sumbernya dari Republika. Salah satu koran favoritku karena mengangkat identitas Islam tinggi-tinggi. Tidak seperti omongan media-media lain yang "menyesuaikan kondisi pasar", tapi Republika justru "mengkondisikan pasar!" Republika tak hanya menyuguhkan berita, tapi juga mendidik masyarakat dengan berita. Salut-salut... plok plok. http://www.emocutez.com
sumbernya rss-nya bisa diambil di sini: http://feeds2.feedburner.com/republikaonline

5. Sekilas Dunia Islam

Bagaimana perkembangan dunia Islam di luar sana? Tentunya, kita sebagai orang muslim yang bersaudara tidak cuma ngurusin tetangga kita saja. Rasul bilang bahwa sesama umat Islam itu seperti layaknya sebuah bangunan. Yang satu menguatkan bagian bangunan yang lain. Sehingga kita bisa selalu awas dan waspada. Bila tidak mampu berbuat banyak, setidaknya kita bisa membantu doa.
rss-nya dari republika ada di sini: http://www.republika.co.id/rss/rol/id/13

6. Cerita Sains

Salah satu hal yang paling mudah membangkitkan rasa ketakjuban pada sang Khalik adalah lewat dunia dan alam ini. Betapa tidak, diri kita ini sungguh sangat kecil. Sementara alam ini sedemikian luas dan besarnya. Masak kita mau menantang Tuhan yang nyiptain alam? Lewat keindahan warna tersibak keindahan-Nya. Lewat keserasian dan keteraturan alam terbuka tabir keagungan-Nya. Kemegahan ciptaan adalah mutlak milik-Nya. Subhanallah...
rss-nya dari Kompas bisa di copy dari sini: http://www.kompas.com/getrss/sains

Sekian review dan celotehan diriku, hehehee... bosen juga sih, kalo kita gak tau dunia luar sana. Masak yang kita tahu cuma blogwalking, blogger dll. Perlu inget dong, bahwa kita juga punya dunia nyata yang harus kita perjuangakan. Bukan cuma di depan layar monitor 17 inch! Hehehe... http://www.emocutez.com

So, SEMANGAAAT!!... Engkau diciptakan bukan untuk bersenang-senang di dunia, tapi untuk berjuang memakmurkan dunia-Nya!

Senin, Mei 18, 2009

Yang Diinginkan Cewek dari Cowok

Berikut ini adalah hasil jajak pendapat yang diambil oleh Allan & Barbara Pease dari 15 ribu orang pria dan wanita berusia 17-60 tahun.

Menurut para pria, apa yang dicari wanita dari pria?

1. kepribadian
2. tubuh atletis
3. rasa humor
4. kepekaan
5. ketampanan

Pada kenyataannya, apa yang dicari wanita dari pria?


1. kepribadian
2. rasa humor
3. kepekaan
4. kecerdasan
5. tubuh atletis

Dari kedua daftar itu bisa kita simpulkan bahwa kecerdasan dan segi-segi batiniah lainnya (yang menempati urutan nomor 1-4) ternyata jauh lebih dicari wanita dari pria ketimbang ketampanan dan segi-segi lahiriah lainnya. Makanya, kalo ada cewek cantik kok mau berjodoh ama cowok yang gak tampan dan kurang atletis, jangan heran dan jangan iri! Mungkin saja, si cewek nemuin kepribadian yang memikat, rasa humor, kepekaan, dan kecerdasan pada diri si cowok.

Terus, menurut para wanita, apa yang dicari pria dari wanita?

1. kecantikan
2. bodi indah
3. dada indah
4. pantat besar
5. kepribadian

Pada kenyataannya, apa yang dicari pria dari wanita?

1. kepribadian
2. kecantikan
3. kecerdasan
4. rasa humor
5. bodi indah

Wedew... jadi gimana temen-temen, udah pada ngerti belom nih. Jadi kebanyakan kita salah sangka ya, heu heu.. ya jelas.. lha wong ngeliat kepribadian lain dari sudut pandang sendiri.

Ternyata cewek lebih mengedepankan kepribadian dibanding ketampanan. Wuih.. kalo gitu aku bisa laku dong, kakakakakaka... Heu heu, ya sudah kalo gitu mo belajar lagi. Biar jadi cowok yang baek dan pinter, ;)) buat umat dong.. bukan cuma buat isteri.

Minggu, Mei 17, 2009

Lupa dan Lalai bagi Nabi

artikel ini aku tulis sebagai permohonan maaf karena gak bisa jelasin dengan baik sama temen-temen ketika kita belajar bareng materi ini..

Pertama-tama, aku pengen ngucapin terima kasih buat temen-temen yang udah dan masih bantuin aku ngadepin ujian lewat doa. Ujian tahriri (tertulis) pertama di termin kedua ini, adalah soal materi Tauhid. Pada awalnya gak terlalu yakin bisa ngadepin nih ujian. Gimana enggak, yah walaupun aku udah baca buku diktatnya, tapi tetep aja kan belum diapalin. Jadi masih was-was, apa bisa ntar jawab soal di ujian?

Sampai di malam hari sebelum ujian, aku masih belum selesai ngulangin dan ngapal. Baru sebatas baca dan pahami lagi. Akhirnya aku paksa tidur sebelum jam satu. Karena takut, ntar kalo begadang malah gak bisa jawab ujian gara-gara ngantuk, hehehehe...
Lah kok malah jadi cerita ujian?

Tapi tak papa, sekalian curhat dikit soal ujian hari ini. Yang alhamdulilah.. berkat taufik dan hidayah-Nya, serta doa dari temen-temen ujian hari ini insya Allah bisa saia jalani dengan baik. Dari 3 soal yang ada, yang gak bisa cuma ketika disuruh memperkuat pendapat kita dengan nyebutin dalil hadits, :D. Selebihnya, insya Allah tamam (pas). Tapi soal hasil, masih wallahu a’lam... doanya ya fren, moga hasilnya juga baik. Amin99x.

Lepas dari cerita soal ujian, tulisan ini aku buat atas dorongan tanggung jawab ilmiah, *halah.. bahasa dari mana tuh? Secara kemaren, pas aku lagi ngisi bimbel buat temen-temen sendiri, permasalahan ini gak sempet aku bahas dengan tuntas. Ya.. mm mohon maaf, namanya juga ngejelasin dari sekali baca, ^^v. Jadi pahamnya gak sepaham sekarang ini.

Salah satu bab yang mungkin kemaren aku kurang pas jelasinnya adalah soal “Lupa dan Lalai bagi Nabi”. Mungkinkah seorang Nabi lupa? Selanjutnya, insya Allah akan aku jawab sesuai dengan buku diktat kuliahku.

Perlu diketahui, yang menjadi diktat mata kuliah tauhid ini adalah mazhab Imam As’ari. Dari kitab Arjuzah Jauharu Tauhid karangan Imam Ibrahim bin Ibrahim bin Hasan al-Laqaniy, yang disyarah atau diperjelas oleh Imam Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuriy dalam Tuhfatu al-Murid ala Jauharu Tauhid. Yang selanjutnya diberi catatan oleh Team Kurikulum Fakultas Akidah dan Filsafat Kampus Al-Azhar, Kairo.
Permasalahan ini adalah turunan dari masalah sifat wajib bagi Nabi dan Rasul.

Sebagaimana kita tahu, ada empat sifat wajib bagi Nabi, satu diantaranya khusus bagi Rasul yaitu: 1. Shidiq; 2. Amanah; 3. Fathonah; 4. Tabligh (khusus Rasul saja). Dalam diktat tingkat dua ushuluddin ini dapat dilihat pada halaman 58. Terkait sifat-sifat yang mustahil bagi Nabi dan Rasul, adalah lawan dari yang empat tadi.

Salah satu yang menjadi isykal atau permasalahan di sini adalah, bolehkah seorang Nabi itu lupa atau lalai? Apakah itu bertentangan dengan sifat wajib amanah?
Dalam kitab tersebut akan kita dapati bahwa para dosen kita ini langsung membahas bisa tidaknya seroang Nabi lupa atau lalai. Tapi menurut aku sendiri, alangkah lebih baik kalau kita bisa memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan lalai (as-sahwu) dan lupa (an-nisyan). Karena secara sekilas, dalam bahasa Arab kedua kalimat a.ka kosakata ini bisa berarti sama. Tapi ternyata tidak, sebagaimana yang tertulis dalam kitab tersebut.

As-sahwu (lalai) dalam kitab ini secara mudah berarti lalai. Artinya, melaksanakan sesuatu tidak sesuai dengan yang seharusnya. Contoh lalai adalah begini, Nabi diperintah untuk bilang Allah itu Tuhan, tapi kemudian beliau lalai dan akhirnya bilang Allah itu bukan Tuhan. Atau misalkan sholat Subuh seharusnya dua rakaat, tapi ternyata malah empat rakaat.

Bagaimana dengan as-sahwu (lalai) ini? Menurut duktur/ dosen – sebagaimana tertulis dalam kitab – as-sahwu atau lalai tidak boleh bagi Nabi dalam akhbar balaghiyah, yakni berita tentang syariat dan akidah dalam agama, contohnya lalai dalam mengabarkan haramnya khamar, dsb. Sementara terkait dengan af’al balaghiyah, atau perbuatan-perbuatan yang disyariatkan dalam agama, dimungkinkan bagi Nabi untuk bisa lalai, contohnya lalai dalam sholat untuk memberikan hukum syariat (sujud sahwi). Akan tetapi sebagian kelompok bilang bahwa, lalainya Nabi ini bukan karena disibukkan oleh hal lain selain dari Tuhan.

Adapun an-Nisyan (lupa), dalam pengertian di buku ini lebih mudah disebut sebagai tidak ingat, dan tidak disamakan dengan as-sahwu di atas, meski dalam prakteknya kedua kalimat ini bisa saling menggantikan. Lebih gampangnya untuk membedakan antara sahwu dan nisyan, bila sahwu itu adalah ketika proses perbuatan itu kemudian lalai, sedangkan nisyan adalah lupa atau hilang ingatan a.ka hilang hafalan, tidak bisa mengingat.

Nah, sifat lupa ini berbeda dengan lalai (sahwu) bagi Nabi. Bila sahwu boleh terjadi dalam perbuatan syariat, akan tetapi untuk nisyan tidak boleh bagi Nabi baik dalam perbuatan ataupun berita syariat sebelum disampaikan atau dikerjakan. Sementara bila lupa itu terjadi setelah dikerjakan atau disampaikan, maka itu boleh terjadi bagi Nabi.

Jadi, khulasotul qaul.. secara ringkas, bisa disebut begini. Sahwu atau lalai tidak boleh terjadi pada Nabi kecuali dalam hal perbuatan. Sementara untuk berita-berita syariat, maka tidak boleh sama sekali Nabi itu lalai dalam hal tersebut. Artinya, Nabi salah menyebut kalau Allah itu Tuhan, maka ini tidak mungkin terjadi.

Adapun nisyan atau lupa, boleh terjadi pada Nabi apabila berita syariat atau perbuatan syariat telah disampaikan atau dikerjakan. Apabila belum dikerjakan, maka mustahil hukumnya seorang Nabi lupa dengan berita itu atau perbuatan itu.

Wallahu a’lamu bishshowab.

Minggu, Mei 10, 2009

Tentang Nama Kiasan

Saat lagi utak-atik komputer, tiba-tiba muncul ide buat nyari arti nama. Kalo soal nama asli sih, udah tau dari dulu. Tapi gimana dengan nama kiasan a.k.a nama penaku?

Awalnya, aku pengen tau apakah nama ini bisa dikaitkan dengan kepribadian seseorang. Aku coba dengan satu nama yang cukup dekat ama aku, MySpace. Namanya... ups, rahasia, hahahaha... tapi aku lebih suka manggil dia, alfa. Kira-kira, ada gak ya, hubungan antara nama kiasan, atau nama pena, atau favorite name kita dengan sebuah kepribadian?



Yang aku jadikan rujukan utamaku adalah Jeng Wiki. Berhubung di situ ensiklopedia paling murah, dan bisa diakses dari mana aja. Sebenernya ada Britannica 2008, tapi males nginstallnya... hehehe.. jadi, biar gampang, pake yang online aja. MySpace

Ok, kita mulai sekarang,.. tadi namanya adalah alfa. Bagaimana hasil yang diperoleh dari Jeng Wiki? Nih, di bawah:
Alpha

Alpha may refer to:

Contents
[hide]

* 1 Greek letter
o 1.1 Physics
* 2 Place names
o 2.1 Australia
o 2.2 United States
o 2.3 Arctic Ocean
* 3 Media, literature and fiction
o 3.1 Television
o 3.2 Music
o 3.3 Books and magazines
o 3.4 Gaming
o 3.5 Fictional characters and places
* 4 Science and mathematics
* 5 Computing
* 6 Miscellanea
* 7 See also


Wah, ternyata buanyak sekali kata alfa dipake dalam berbagai bidang. Ada keilmuan ada komputer, tempat, sains, dll. Hem.. kalo aku kaitin ama sosok itu, ada benarnya. Secara, dia itu ada di mana-mana. Orangnya aktifis dan cerdas. Hampir sebagian besar bidang digelutinya dan ia kuasai, mulai dari kajian, organisasi, jalan-jalan, dll. Kecuali soal komputer dan hi-tech, hahaha.. di sini aku yang berperan [bantuin dia].. MySpace

Dan sebagaimana juga gak disebut sama jeng wiki, dia juga gak terlalu suka olahraga.

MySpace Lanjutnya, setelah dicermati dari atas ke bawah... dianalisa dan dikorek-korek, tampaklah hasilnya.. ada beberapa inti penggunaan-penggunaan kata alfa dalam semua bidang tersebut, diantaranya:
1. yang paling, atau pertama [huruf a, biologi, astrononmi, dll]
2. dalam pengembangan [software, dll]
3. asli, [stasiun alpha]

Hem.. tampaknya agak mirip sama dia. Meski gak superior, dia adalah yang paling, pertama dan punya legalitas tinggi. Hal ini diakui oleh orang-orang sekitar dia, terbukti dari seringnya dia dipercaya sebagai ketua berbagai kegiatan dan organisasi. Plus juga, dia anak pertama. MySpace

Untuk pengembangan, aku kenal betul dia. Orangnya tak pernah mau berhenti dalam satu titik. Ingin selalu maju dan berkembang. Dan yang aku salut, dia penuh konsistensi, feuh.. hal yang agak susah ditemukan dalam diriku. MySpace

Untuk soal keaslian, mmm... kayaknya dari cara dia berdandan. Gak muluk-muluk dan gak aneh-aneh. Atau mungkin, kecantikan dan keanggunannya yang asli dari dalam diri dia.. hem.. inner beuty? Bisa jadi. MySpace

Oke deh, segini aja dulu. Niat hati sih, pengen nulisin soal nama penaku juga. Tapi apa daya, waktu tak sempat. Masih ada yang harus dikerjakannnn!! Ujian di depan mata, Bung...

Ntar, kapan-kapan aku sambung lagi dengan karakteristik nama penaku.

Nah, buat temen-temen yang pengen nyoba ngorek-ngorek karakter seseorang, boleh dicoba tuh, hehehe dikit inovasi dan keisengan di sela ujianku, MySpace

ps: Mohon doanya, teman-teman.. semoga tetap tabah, dan penuh semangat dalam menghadapi ujian kali ini.. diberi hidayah, taufik, kemudahan dan hasil yang bagus.. amin99x. ya Allah ya Rabbi.. hanya pada-Mu kugantungkan harapan. MySpace

emoticons by: Laymark

Senin, Mei 04, 2009

Info Beasiswa Mesir

Tanggal : 29/04/2009 11:52:00 Sumber : DIKTIS

Berdasarkan isi Konferensi Press Kedutaan Besar Mesir Jakarta tentang tawaran beasiswa Pemerintah Mesir Tahun 2009, kami informasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk Tahun 2009 ini, beasiswa dibagi dalam 2 bagian:

a. 120 Beasiswa dari Universitas al-Azhar Mesir, (Jumlah tidak pas dari yang diucapkan);

1) 90 untuk Jurusan Agama jenjang S1;

2) 15 untuk tingkat SLTP/Menengah; dan

3) 20 untuk tingkat S2 dan S3.



b. 5 Beasiswa untuk jurusan umum di bawah kementrian Pendidikan Mesir. (untuk jurusan Arsitektur, Kedokteran, dan Farmasi)

2. Untuk melakukan pendaftaran, dilakukan sbb:

a. Langsung melalui Kedutaan Mesir dengan mengajukan permohonan untuk belajar di Mesir dengan melampirkan CV (Curiculum Vitae) yang menerangkan identitas; nama, no. telp, HP serta menerangkan di mana yang bersangkutan sekolah dan apa yang dipelajarinya;

b. Pelajar yang mengajukan beasiswa adalah dari lembaga/pesantren yang telah mendapatkan pengakuan (Mu’adalah) dari al-Azhar;

c. Dikirim fax ke 021-3145073;

d. Pendaftaran dilakukan antara tgl 1 Mei s.d. 8 Mei 2009; dan

e. Tanggal 10 Mei 2009, akan dihubungi atau diumumkan melalui surat kabar/TV untuk mengikuti ujian tulis dan lisan di Kedutaan secara berkelompok daerah: Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Jakarta.

3. Materi yang akan diujikan adalah sbb:

a. Hafalan Al-Quran minimal 3 Juz (harus lulus);

b. Mu’amalat Fiqhiyah;

c. Siroh Nabawiyah;

d. Al-Hadits; dan

e. Yang terpenting bisa berbahasa Arab

sumber: Diktis

Minggu, Mei 03, 2009

Tips dan Trik Menghafal al-Quran

Bismillah…

Sedikit pengen berbagi nih, temen-temen. Mungkin, di antara salah satu ujian yang paling diperhatikan ama Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir), khususnya ‘santri’ Azhar adalah materi hafalan al-Quran. Bagi sebagian mahasiswa, mungkin ini adalah ujian yang cukup sulit. Hal ini dapat dilihat ketika cukup banyak mahasiswa yang masih ‘membawa’ a.k.a ‘belum lulus’ materi ini bahkan hingga tingkat akhir kuliah mereka.

Ujian ini dianggap sulit karena bentuknya hafalan, berbeda dengan berbagai materi lain yang bentuknya berfikir, sehingga tidak banyak menguras otak. Terlebih lagi, diantara temen-temen penulis sendiri sebagian besar tidak memulai hafalan ini di awal. Bahkan bisa jadi, saat membaca tulisan ini belum juga ngapalin? Heu heu… Ujian sendiri udah dekat, kira-kira bagaimana mensiasatinya?


Yah,… walaupun mungkin bisa jadi tips ini udah telat, karena ujian syafawi (lisan) sendiri udah di ambang pintu dan mungkin tak cukup lagi waktunya, akan tetapi paling tidak bisa jadi bermanfaat ketika ujian tahriri (tulisan) nanti. Atau bisa juga buat temen-temen yang memang pengen ngafalin Quran lebih dari sekedar muqorror (diktat) Azhar.

Ada beberapa fase dalam menghafal al-Quran ini. Gampangnya kita ambil tiga fase saja;
1. Fase pra hafalan (taaruf)
2. Fase hafalan (tahfidz)
3. Fase menjaga hafalan (murojaah)

A. Fase Pra Hafalan

Hal pertama dalam fase pra hafalan, ada baiknya kita mengenal dulu dengan kitab suci yang akan kita hafal ini. Beberapa sifatnya antara lain:
1. Mudah dihafal. Allah sendiri berfirman dan diulang-ulang dalam surat al-Qomar, “Walaqad yassarna al-Qurana lidz-dzikri fahal min muddakir… (QS. Al-Qomar: 17)”. Selain dikuatkan dengan firman Allah, secara bahasa sendiri al-Quran sangat mudah dihafalkan. Terlebih di dalamnya, banyak ayat-ayat yang mirip, sehingga kita tidak perlu menguras otak lebih karena ada beberapa kalimat atau ayat yang sudah pernah kita hafalkan dulu.
2. Mudah pula terlupa. Dalam hal ini penulis sendiri kurang tau apakah riwayat ini adalah hadits atau apa, akan tetapi dulu Kyai penulis pernah bilang bahwa, “Menghafal Quran itu seperti mengikat unta. Bila longgar sedikit saja ikatannya, maka akan sangat mudah lepas.”
3. Al-Quran adalah kitab suci kita, barangsiapa dapat menghafalkannya maka akan mendapat banyak fadhilah, seperti: variasi bacaan dalam sholat, mengisi waktu luang ketika menuggu bus, di dalam bus dll.
4. Dengan menghafalkannya, terlebih bila memahami maknanya bisa membuat hati kita terbuka, menemukan kebenaran din ini, menemukan mukjizat-mukjizat di dalam al-Quran dsb. Intinya, insya Allah bisa menambah iman kita dan takwa kita..

Sifat-sifat di atas bisa ditambah terserah ama pembaca. Tapi penulis pikir cukup ini saja, ntar lama-lama gak jadi berbagi tips dan triknya, hehehe… Nah, dari yang penulis sebutkan di atas, mungkin dua sifat teratas perlu mendapat perhatian lebih.

Selanjutnya, setelah berkenalan dengan obyek yang ingin kita hafal, sekarang saatnya berpindah kepada subyeknya. Yakni diri kita sendiri. Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan dalam menghafal al-Quran ini?
1. Temukan motivasi yang tepat atau niatnya. Tentukan, apakah untuk ujian saja, atau untuk sesuatu hal yang di atas itu. Penentuan motivasi ini sangat menentukan tingkat kualitas hafalan dan kesungguhan kita dalam menghafal.
2. Berikan waktu khusus dalam keseharian kita.
3. Persiapkan diri dari banyaknya godaan yang melalaikan dan ketidak-disiplinan. Karena sebenernya, dari pengalaman penulis sendiri dan curhat temen-temen, kunci menghafal al-Quran adalah satu; ISTIQOMAH.
4. “Qalilun qarra khairun min katsirun farra..” lebih baik sedikit tapi kuat, daripada banyak hafalan tapi lemah. Artinya, menghafal al-Quran itu haruslah tadarruj, alias bertahap. Allah sendiri berfirman, “Wala ta’jal bil qurani min qabli an yuqdha ilaika wahyuhu, wa qul rabbi zidny ilman…” (QS. Toha: 114). Banyak sedikitnya menghafal, sangat tergantung pada kemampuan penghafal, ndak perlu dipaksa.

B. Fase Menghafal

Setelah bertaaruf, dan kenal-kenalan sebelum memasuki dunia hafalan ini, hehehe… kini saatnya kita melakukan proses menghafal. Fase di atas tadi, cukup dipahami saja dan dijadikan pengingat bila suatu saat kita merasa kesulitan dan pengen curhat :D.

Okeh, sekarang saatnya kita masuk dalam persoalan teknis, yakni trik menghafal. Sebenernya, soal ini penulis lebih suka menyerahkan kepada pembaca soal bagaimana menghafal. Karena, dalam menghafal ini sangat bergantung pada kondisi /dzuruf si penghafal. Akan tetapi, agar bisa mendapat gambaran bagaimana menghafal yang baik, maka akan penulis sebutkan contoh dalam fase ini.
1. Membaca pelan dan mecoba memahami maknanya (grambyang) dari apa yang ingin kita hafal di pagi hari, pada malam hari sebelum tidur. Hal ini sangat bermanfaat untuk mempermudah menghafal di pagi harinya.
2. Lebih baik baik dilakukan setelah sholat subuh, mulai menghafal al-Quran secara tadarruj dimulai dari jumlatan fa jumlatan (kalimat per kalimat) bukan ayat per ayat! Setelah hafal (membaca tanpa melirik al-Qurannya) satu kalimat, baru berpindah ke kalimat yang lain. Setelah dari kalimat, baru kemudian menghafal satu ayat.
3. Setelah hafal satu ayat, boleh berpindah ke ayat lain, dan temukan keserasian dalam dua ayat ini. Sangat sering terjadi, ayat al-Quran ini memiliki satu tema setiap separuh halaman. Nah, setelah hafal setengah halaman, maka diulangi lagi dari awal dan tidak berpindah ke ayat lain sebelum ayat-ayat yang sudah dihafal benar-benar mantap.
4. Dianjurkan minimal menghafal satu halaman, atau lebih baik lagi dua halaman setiap harinya. Agar nanti yang tergambar di ingatan kita adalah seperti membuka al-Quran, satu di sisi kanan dan satu lagi di sisi kiri.
5. Lebih dan sangat dianjurkan untuk menyetorkan hafalan yang baru kita hafal, pada orang yang sudah hafal lebih dari kita. Bukan saja karena menjaga agar apa yang kita hafal ini sudah benar kata per katanya, akan tetapi juga sangat bermanfaat sebagai latihan dalam hafalan kita. Karena, seperti layaknya skil yang lain, semakin sering dilatih maka akan semakin lancar…

C. Fase Mengulang

Perlu diketahui dan diingat.. fase murojaah ini adalah yang sangat-sangat penting dan paling penting di antara dua fase di atas. Karena sepeti yang penulis sebutkan di atas, bahwa menghafal al-Quran itu mudah, akan tetapi menjaganya itu… masya Allah.

Okeh, tidak perlu berlama-lama dan mengeluh, heu..heu.. :D, langsung saja pada trik bagaimana melakukan murojaah yang baik dan benar sesuai kaidah yang disempurnakan, * walah… kok nyambung ke sana?

Sama seperti menghafal, dalam murojaah pun ada yang namanya tadarruj. Yakni bertahap pula dalam melakukannya.
1. Murojaah sebelum membuat hafalan baru. Yang perlu kita ulang hafalannya sebelum membuat hafalan baru adalah hafalan seperempat juz (5 halaman) sebelum hafalan baru kita. Jadi, jangan menambah hafalan baru bila seperempat juz sebelumnya masih berantakan hafalannya.
2. Murojaah hafalan baru. Setelah paginya kita menghafal, maka berikan waktu khusus buat mengulang hafalan baru kita itu. Paling enak adalah ketika sholat dhuha. Semakin sering diulang dalam sholat, semakin baik. Atau bisa juga sehabis sholat maghrib… atau terserah kapan. Yang penting, minimal kita ulang hafalan baru itu, sekali dalam sehari.

Nah, yang dua di atas itu adalah murojaah minimal yang harus dilakuin dalam sehari. Ada juga murojaah terkait banyaknya hafalan kita.
1. Murojaah per seperempat juz (5 halaman). Murojaah ini dilakukan setiap hari, dan berkelanjutan esok harinya. Lebih baik disetorkan juga murojaah yang ini. Sifatnya seperti hafalan baru, harus bener-bener mantap ketika disetorkan. Bentuk seperempat juz-an ini sangat ditekankan dan bisa sangat membantu kita, ketika harus menghafal banyak juz. Jadi nanti, bila sudah hafal banyak, yang cukup diingat adalah urutan ayat-ayat pertama dalam tiap halaman di seperempat juz. Jadi seolah-olah, tiap juz dalam al-Quran itu dibagi menjadi empat. Dan cukup yang seperempat itu yang digambarkan dalam otak.
2. Murojaah per 1 juz. Sama seperti murojaah seperempat juz, murojaah ini juga lebih baik disetorkan. Akan tetapi gak menutup kemungkinan untuk dibaca sendiri. Asalkan dengan catatan, lebih baik untuk tidak melirik al-Quran sedikitpun, kecuali hanya untuk melihat benar salahnya, bukan untuk meneruskan bacaan.
3. Murojaah per 5 juz. Kalau bisa, hal ini disetorkan juga. Akan tetapi, kecuali di pondok tahfidz, mungkin agak jarang yang mau nerima setoran 5 juz, hehehe… termasuk aku :D. Murojaah ini berlanjut juga. Jadi kalau sudah 5 juz, 10 juz, dst.. maka dibaca pula dari awal.

Nah, kayaknya cukup itu aja metode-metode yang kira-kira bisa dijadikan gambaran. Metode-metode di atas tidak mutlak sifatnya. Namun, secara pengalaman metode-metode di atas cukup membantu dalam proses menghafal al-Quran. Jadi bisa dijadikan tolak ukur dan gambaran buat temen-temen untuk menentukan sendiri metode yang cocok.

Selanjutnya, mungkin ada beberapa tips tambahan di bawah ini yang bisa dijadikan masukan buat temen-temen:
1. Akan lebih cepat dan mudah bila kita menghafal sambil mengetahui artinya. Bisa lewat terjemah al-Quran, atau bahkan dengan tafsirnya sekalian, :D.
2. Setelah tahu artinya, perlu diketahui bahwa al-Quran itu berbentuk setengah prosa (cerita) dan setengah puisi (berima). Dengan prosanya, akan membuat kita lebih mudah untuk mengaitkan antara satu ayat dengan ayat lainnya lewat siyaq atau jalan cerita atau tema khusus. So, temukan kesesuaian antar ayat! Dan lewat rima, memudahkan kita menghafal dengan mendengar bunyinya. Ini juga rahasia kenapa al-Quran dengan didengar berulang-ulang saja bisa membuat kita hafal.
3. Menej waktu dalam satu hari sebaik mungkin. Minimal ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yang pertama murojaah, yang kedua bikin hafalan baru.

Udah selesai?? Belum… ssssssst… nih, ada rahasia penting. Sebenernya, dari sekian banyak metode di atas, yang penting cuma tiga hal:

1. ISTIQOMAH / disiplin.
2. konsentrasi (ketika menghafal dan murojaah).
3. Doa / niat.

Hufh… alhamdulillah, akhirnya selesai juga tips dan trik menghafal al-Quran ini. Tidak banyak yang diharapkan, semoga saja bisa membantu temen-temen dalam menghafal al-Quran. Tambahannya, kalau boleh minta bantuan temen-temen juga moga kita semua dimudahkan dan diberi kekuatan dalam ujian kali ini. Dan semoga kita dijadikan sebagai ahlu Quran. Amin99x.

Allahummaj ‘alna min ahlil Quran, warzuqna fahma an-nabiyyin wa hifdza al-mursalin, wa ilhaama malaikati al-muqorrabin…

Wabillahi taufiq wal hidayah,
Maan najah, wa nanjah maan…

Jumat, Mei 01, 2009

Silaturrahmi Blitza & Nehyaz Kairo

Tak terasa 4 tahun tlah berlalu. Masa-masa saat kami menanti di bawah pohon mangga pagi itu, masih jelas terbayang. Menunggu panggilan kelulusan yang hanya Allah yang Tahu. Dan kini, 4 tahun setelahnya... tak disangka dan tak diduga, kita bisa bertemu lagi di sini. Khususnya para blitzer, heu heu... secara aku sendiri gak terlalu kenal dulunya, sama anak-anak Mantingan.. beuh... ndak itu konsul, ndak itu sapa... :D

Atas dasar inisiatif dari beberapa temenlah, kemudian para blitzer (lulusan Gontor angkatan 2005) kemudian berkumpul di sekretariat IKPM tercinta. Tak hanya bapak-bapak, hehehe... para ibu juga ikut ngumpul. Nah, mereka ini nih, yang alumni mantingan 2005 yang punya nama cukup panjang Nahya Zeefa de Mayla... hosh hosh.. capek?? :D

Pengen liat gambar-gambarnya? Kalo gitu, lanjut...

Oiya lupa, belum ngenalin kita-kita dari ikhwan, cie cie.. ikhwan jel... :P. Nama angkatan kita (cowok), adalah Blitza Remigion, atau biasa dipanggil Blitza aja. Angkatan ini adalah sebuah ikatan alumni Pondok Modern Gontor yang berada di kota Ponorogo sana.

Nah, selain dari yang ikhwan, kita juga punya temen-temen akhwat yang seangkatan... namanya, seperti yang udah aku sebutin di atas... Nahya Zeefa... yang biasa dipanggil Nahyez (tul gak?). Mereka ini, para akhwat dari alumni Gontor juga, tapi khusus putri (antara pondok putra ama putrinya, berjarak 100 km lebih), yang tepatnya berada di desa Sambirejo, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.

Acara sore itu, menurut sang ketua panitia dadakan... heu heu, Sayyid Zuhdi adalah sebagai rasa rindu yang tak terbendung lagi. Soalnya, udah 3 tahun kita berada di Kairo sini, tapi belum pernah sekalipun kita-kita dari Blitza maupun Nahyez ngadain Kopdar alias kumpul-kumpul. Meski diantara kita sendiri sering ketemu di berbagai kesempatan, tapi rasanya kalau gak ngadain special kopdar in special moment, at special place, rasanya ada yang kurang. Hehehe...

Nah, itu dari latar belakang. Acaranya sendiri, diadakan hari Rabu, tanggal 29 April kemaren, di sekretariat IKPM. Tak disangka, sebelum acara aja kita udah rame banget.. rasa-rasanya, kayak gak pernah ketemu aja... heu heu.. padahal kita yang dari cowok udah sering ketemu. Cuman, pas momen kali itu rasanya ada yang lain. Guyonan-guyonan gak jelas pun bertebaran. Satu dua kali, terkadang kita sama-sama saling bernostalGILA, hahaha tentang ceritera yang tak pernah ada habisnya di dunia penjara suci dulu sana... :D

Contoh guyonan kecil soal, suara si irex yang kubilang perlu diinstal ulang.. kekekekek... *peace rex... heu heu.. maklum, suara dia emang khas... serak-serak berlumpur gitu.

Atau juga si dudi, yang digojlok abis-abisan ama irex, dia bilang, "ma'alish lah dud.. akhwat yang dateng cuma dikit, padahal kan nt udah paling keren... :))" sontak aja semua orang ketawaa.... hahaha dasar irex :P.

Belum lagi si topiq yang juga kena sasaran, "Piq, lah nt ternyata blitza juga ya?? Tak kirain marhalah ahmar.. secara nt masih imut,... :)) " beu beu,... dasar anak-anak, ada-ada aja.. hehehe... :D

Tapi tentunya, acara ini gak cuma soal guyon dan nostalgila semata. Di saat acara formalnya, tampak di forum sore itu, ust. Khalid Muslih MA (kader sekaligus, wali kelas 6 B 2005). Ada juga ust. Suhartono, Lc, atau yang biasa disapa, Bang Tono yang malam itu bertindak selaku tamu khusus. Sebagai salah satu figur alumni juga yang cakap memberi tausyiah.

Tak ketinggalan, musyrif tercinta kita... ust. Indra Gunawan, Lc. Sebagai salah satu wakil Bapak kita. Sukses sebagai penulis buku, beliau juga masih sibuk dengan program pasca sarjananya di univ. Al-Azhar jurusan tarikh hadoroh (sejarah peradaban).

Acara sendiri diawali dengan nostalgila sesama kita. Kemudian berlanjut dengan acara formal. Mulai dari sambutan-sambutan dari sang ketua 'korban ide', sayyid zuhdi. Dilanjutkan oleh ketua marhalah 2005, fuad 'irex' hidayat. sementara dari akhwat mantingan, sambutan diwakili oleh, ustzh. Adelina Zulaeka (pake 'k', ya del?). Dan seterusnya dari ust. Khalid dan ust. Indra Gunawan. Acaranya ini sendiri dibawain oleh Nidaudin, tampil dengan santai dan kocak... meski terkadang jayus.. tapi ya, kita ketawa aja.. hahaha..

Di akhir kata, bang Tono sedikit memberikan kita pencerahan dan tausiyah terkait ujian dan persoalan hidup. Bila ust. Khalid bilang, kunci sukses adalah 3 D: 1. Daya Juang, 2. Daya Tahan, dan 3. Daya Pikul, maka bang Tono cerita soal perjuangan para ulama-ulama terdahulu dan sumbangsih mereka terhadap perjuangan agama ini.

Sebut saja, kesungguhan Imam Bukhori dalam menuliskan sebuah hadist. Yang diriwayatkan bahwa beliau, sebelum menuliskan satu hadist dalam kitabnya, maka beliau berwudu terlebih dahulu dan kemudian sholat istikhoro dilanjutkan doa. Baru setelah benar-benar yakin akan keabsahan hadist tersebut, beliau menuliskannya dalam kitab beliau. Kitab paling otentik kedua setelah al-Quran!

Di akhir acara, ditutup dengan doa bersama demi kemudahan kita dan kesuksesan bersama dalam menempuh ujian yang sebentar lagi akan kita jalani...

Nah, begitulah acara sore itu berjalan penuh dengan canda tawa namun tersimpan mutiara indah yang kan selalu terkenang di dalamnya. Cerita tentang sebuah kerinduan yang terbuncah. Cerita tentang eratnya sebuah hubungan antara kita... brother. Ingatlah selalu, karena perjuangan ini belum berakhir...

Sampai jumpa lagi kawan, entah 5 atau 10 tahun lagi... dan saat itu, aku, engkau dan kita... kembali bertemu dalam tawa, canda dan cinta... heu heu..

Kira-kira ada yang mo maju jadi presiden gak nih, sob?? :D Yang jaga gawang di Pondok, sapa ya? Ato yang pengen bikin matbakh dan jadi madam di ma'had... hahahaha...

Dah, segini aja.. ntar lama-lama gak dibaca. He..he...he... Oiya, untuk laporan keuangannya sendiri bisa dibaca di sini

Untuk foto-foto, silahkan diliat di bawah:






ini adalah foto para akhwat mantingan 2005, Nahya Zeefa de Mayla.. kullu sanah wa ihna chayo.. :D





kalo yang ini keluarga Blitza Remigion 2005, sang bapak anak-anak.. hahaha... *belum nikah kok udah bapak, heu heu... Alhamdulillah, Luar Biasa, Allahu Akbar!!

anaknya baru mau DA lho... taun depan insya Allah :)

foto-foto, credit to: Ahmad Budi Ahda

Tentang Kita

Lagi bosen, coba utak-atik nama... hehehe

Dan ketemulah hasil kek begini:

5. Perintis
Mereka adalah perintis.
Secara semulajadi mereka mempunyai sikap ingin tahu dan suka mengambil risiko serta sangat bersemangat (enthusiasm). Mereka perlukan kepelbagaian dan tidak suka disekat. Dunia ini adalah sekolah mereka, mereka memerhatikan setiap peluang untuk mempelajari sesuatu daripada setiap situasi yang ditempuhi. Persoalan yang bermain difikiran mereka tidak pernah terhenti. Golongan ini dinasihatkan untuk melihat sesuatu dengan teliti dan mendapat semua fakta yang diperlukan sebelum membuat sesuatu kesimpulan.

9. Pelakon
Golongan ini mempunyai kebolehan untuk menghiburkan orang lain. Mereka sangat penyayang dan pemurah. Dengan daya tarikan yang ada, mereka tidak mempunyai masalah untuk berkawan dengan sesiapa jua dan pada mereka tiada sesiapapun yang dianggap asing kepada mereka. Mereka mempunyai personaliti yang pelbagai sehingga menyukarkan orang sekeliling mereka untuk memahami mereka. Mereka umpama binatang sumpah-sumpah yang boleh berubah dan menyesuaikan diri mengikut persekitaran. Mereka mempunyai nasib yang sangat baik tetapi juga boleh menderita akibat terlalu bergantung kepada nasib dan perasaan (mood). Untuk berjaya golongan ini perlu membina landasan kasih sayang.

9 itu aku, 5 itu.... ada deh


kalo kek gini, cocok gak ya... :-"

rabbana hab lana... min azwajina wadzurriyyatina qurrata a'yun waj'alna lilmuttaqina imaman... amin99x alfatihah