Selasa, Maret 10, 2009

Pin It

Widgets

Yang akan Dikubur

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.

Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Di atas seonggok nisan “Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915 : 20- 01-1965 ”

“Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo’a untuk nenekmu” Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo’a untuk Neneknya…


“Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah.” Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.

“Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah…” Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. “Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun … ”

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana . Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut “Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910″

“Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah”, jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. “Memangnya kenapa ndhuk ?” kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. “Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka” kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. “Iya kan yah?”

Ayahnya tersenyum, “Lalu?”
“Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur …. Ya nggak yah?” mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ….. “Iya nak, kamu pintar,” kata ayahnya pendek.

Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya… 42 tahun hingga sekarang… kalau kiamat datang 100 tahun lagi…142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur …. Lalu Ia menunduk … Meneteskan air mata…

Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya …lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
Innalillaahi WA inna ilaihi rooji’un …. Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah… Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur…. air matanya semakin membanjiri jenggotnya

Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak … Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur…. tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan… Dan apa yang akan datang di depannya…

“Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku…”

dari: tempat CURHATAN - Friendster

Artikel terkait :



14 comments:

me mengatakan...

niaaaaaaaaaam sereeem baget bikin judul, iih atuut dosa jadi nya niiih

Berawal dari kerendahan Hati mengatakan...

Subhanallah tulisan ini seketika menyadarkanku ttg kematian,
Allahumma as aluka khusnul khootimah..
syukron selalu diingatkan, mudah2an tulisan ini dibaca oleh seluruh ummat manusia..^_^

Mas Niam mengatakan...

@ pena emas
kalo takut, ya mbok tobat... hehehe *peace... takut dideface beneran ntar :D

@ Berawal..
Amin99x... ya, semoga kita semua bisa mendapat taufik dan hidayah-Nya selalu...

wa husnul khatimah. amin99x

Anonim mengatakan...

inspiratif nih...

Mas Niam mengatakan...

@ aprie
ehhm... makasih atas kunjugannya mbak/mas?

yups, moga bisa jadi inspirasi buat semuanya ;)

Anonim mengatakan...

postingan ini mengingatkan kita untuk makin mendekatkan diri ke Allah SWT..

nice.. :)

fyi, aprie itu cowo, tmn saia :D

Mas Niam mengatakan...

owh.. =)) kirain aprie itu cewek...

kalo fye?? cewek kan ;;)

Anonim mengatakan...

postingan ini membuat saia merinding *sumpah*
saia suka postingan ini

♥ Neng Aia ♥ mengatakan...

postingan yg bagus untuk merenung sejenak :)

Mas Niam mengatakan...

@ makasih mas gajah... :) tulisan ini untuk saya juga, dan kita semua.. sekedar berbagi :)

@aia
he eh aia..... *duduk bersila lalu semedi

Anonim mengatakan...

yes...
tulisan yang keren. inspiratif!

Mas Niam mengatakan...

makasih mas sibaho.. masih kalah keren sama tulisan sampean lah... :D

mayaozk mengatakan...

nice article bro.. bikin speechless, merinding, takut, but also positive bgt! salute!

Mas Niam mengatakan...

seeep mbak maya... ;)

Posting Komentar

Punya opini lain? Ceritakan di sini kawan.. :)