Sabtu, Maret 29, 2008

Pin It

Widgets

Sepucuk Doa


Duhai Allah…
Kedamaian hanyalah milik-Mu
Keindahan adalah mutlak tentang-Mu
Dan cinta hanyalah karena anugerah-Mu

Tapi mengapa ada damai dalam sorot matanya
Ada keindahan dalam selarik senyumnya
Ada bias cinta dalam canda tawanya
Dan hatiku pun terenggut oleh ketulusannya

Duhai Allah…
Sesungguhnya ku yakin akan takdir-Mu
Aku pun mengerti tentang ketentuan-Mu
Namun bahkan, ketika tulang rusuk kiriku hanya Engkau yang tahu

Tapi mengapa aku takut kehilangannya
Ku ingin segera menjaga kesuciannya
Ku ingin saat ini menjadi pengayom baginya
Dan keluh kesahku jadikan ia sandarannya



Duhai Allah…
Meski jujur ku takut kehilangan dia
Tapi aku lebih takut akan pedih azab-Mu
Meski sungguh ku berharap hatiku hanya untuknya
Tapi ku lebih berharap akan indah rahmat-Mu

Duhai Allah…
Di waktu Dhuha ini ku bersimpuh
Pengharapan seorang hamba kepada Rabbnya
Jadikanlah cintaku adalah cintanya
Dan hatiku ini adalah hatinya
Dalam keagungan akan cinta-Mu
Dalam naung keindahan akan rahmat-Mu

“Am lil insani ma tamanna,”
Karna tak layak pengharapan seorang manusia
“Falillahil akhiratu wal ula…”
Maka jadikanlah itu kehendak-Mu dan keridhaan-Mu
“Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina
Qorratu a’yun, waj’alna lil muttaqina imama”

Duhai Allah…
Aku buta tanpa hidayah-Mu
Aku gelisah tanpa rahmat-Mu
Aku hina tanpa maghfirah-Mu
Dan sungguh aku dhaif tanpa pertolongan-Mu

Kini…
Ijinkan aku pasrahkan dia dalam haribaan-Mu
Dan dinginkan api cinta ini dalam rahmat-Mu
Lalu limpahi kami dalam cahaya hidayah-Mu
Agar cinta ini hanya berjalan di atas keridhaan-Mu
Amin.

neilhoja; sebelum waktu Dhuha, Bawwabah III
musim panas, 2008

Artikel terkait :



1 comments:

nggapriel mengatakan...

Mas... mas... sehat, mas? :D

Posting Komentar

Punya opini lain? Ceritakan di sini kawan.. :)